Berita Nasional Terkini
Hasil Survei, Partai Solidaritas Indonesia Berpeluang Jadi Kuda Hitam di Pemilu
Lazim pula kiranya, hasil survei yang dirilis lembaga survei itu akan menuai komentar, tanggapan, bahkan pro dan kontra di masyarakat
TRIBUNKALTIM.CO- Berbagai lembaga survei merilis hasil survei mereka ke publik.
Lazim pula kiranya, hasil survei yang dirilis lembaga survei itu akan menuai komentar, tanggapan, bahkan pro dan kontra di masyarakat.
Namanya survei, tentu ada margin of error sekian persen, dan itu bukan harga mati.
Hari ini, Kamis (7/10/2021), Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research merilis hasil survei di Jakarta.
IndEX Research menyebutkan, empat besar partai politik makin kompetitif dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berada di papan tengah berpeluang menjadi kuda hitam.
Peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (7/10/2021), menyebutkan, peta kekuatan empat besar partai politik makin merata.
Baca juga: Jokowi Minta Mahfud MD Segera Tetapkan Jadwal Simulasi Pemilu 2024, Cek Alasannya
Baca juga: Pemilu 2024, KPU Bulungan Beber Jumlah Kursi DPRD Masih Sama
Baca juga: Mahfud MD Bocorkan Jadwal Pemilu 2024, Jokowi Minta Jangan Terpengaruh Isu Presiden 3 Periode
Partai Demokrat memantapkan diri dengan menembus elektabilitas dua digit.
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research itu menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat mencapai 10,6 persen.
Sebelumnya, posisi papan atas hanya dikuasai tiga parpol, yaitu PDIP, Gerindra, dan Golkar.
PDIP masih unggul tetapi elektabilitasnya turun di bawah 20 persen, kini hanya 17,8 persen, disusul Gerindra sebesar 13,9 persen.
Golkar masih berada pada peringkat keempat setelah sebelumnya tersalip Demokrat dengan elektabilitas 8,7 persen.
"Persaingan empat besar partai politik makin kompetitif, sedangkan pada papan tengah PSI menjadi kuda hitam," kata Hendri Kurniawan.
Menurut Hendri, meratanya kekuatan pada posisi empat besar membuka peluang kompetisi dalam membangun poros koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden/wakil presiden.
PDIP dan Gerindra sebagai dua parpol utama di kubu pemerintah masih menjagokan masing-masing tokohnya, yaitu Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
"Ganjar Pranowo masih sulit didukung PDIP yang masih dikuasai oleh trah Soekarno," kata Hendri.
Poros berikutnya adalah Golkar yang menjagokan ketua umumnya, Airlangga Hartarto.
Hanya saja menurut dia elektabilitas Airlangga masih sangat rendah.
"Golkar tampak sedang menjajaki koalisi dan mencari figur dengan elektabilitas yang tinggi," ucap Hendri.
Di luar kubu pemerintah, kata Hendri, poros oposisi potensial digalang oleh Demokrat.
Partai ini akan mengusung ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai peserta Pilpres 2024.
Selain itu, kata dia, dengan menggaet figur lain dan koalisi untuk memenuhi presidential threshold (ambang batas presiden).
Baca juga: Jokowi Teken PP Baru Soal ASN, Bolos Kerja hingga Tak Netral dalam Pemilu Bisa Langsung Dipecat
Parpol-parpol papan tengah berpeluang menjadi mitra koalisi dari ketiga poros tersebut. PKB memimpin dengan elektabilitas 5,8 persen, disusul PSI dengan 5,2 persen, dan PKS sebesar 5,0 persen.
"PSI memantapkan diri di atas parliamentary threshold (ambang batas parlemen) 4 persen," kata Hendri.
Berikutnya, NasDem (3,8 persen), PPP (2,3 persen), dan PAN (1,3 persen).
Selain itu, ada dua parpol baru, Partai Ummat (1,5 persen) dan Gelora (1,1 persen), yang memiliki basis pendukung dari pecahan PKS dan PAN.
Sisanya, parpol papan bawah dengan raihan elektabilitas di bawah 1 persen, atau kecil peluangnya bisa lolos ambang batas parlemen jika memperhitungkan margin of error, yaitu Hanura (0,8 persen), Perindo (0,7 persen), PBB (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen).
Ia menyebut parpol baru Masyumi Reborn nihil dukungan. Belakangan, kata dia, bermunculan parpol-parpol baru lainnya. Akan tetapi, secara keseluruhan hanya didukung 0,8 persen.
Baca juga: Belum Banyak Baliho AHY di Kaltara untuk Ramaikan Pemilu 2024, Yansen: Sosoknya Lebih Dikenal Publik
Sisanya, konstituen menyatakan tidak tahu/tidak jawab (19,6 persen). Survei Index Research dilakukan pada tanggal 21—30 September 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia
Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.
Margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pemilu 2024, Survei Terbaru: Empat Besar Parpol Makin Kompetitif, PSI Jadi Kuda Hitam, https://wartakota.tribunnews.com/2021/10/07/pemilu-2024-survei-empat-besar-parpol-makin-kompetitif-psi-jadi-kuda-hitam?page=all