Mata Najwa

Siapa Panglima TNI Selanjutnya? Di Mata Najwa, Gubernur Lemhanas Bocorkan Kriteria Calon yang Tepat

Tampil di acara Mata Najwa, Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bocorkan kriteria calon yang tepat untuk jabatan Panglima TNI.

Editor: Syaiful Syafar
YouTube Najwa Shihab
Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat tampil di acara Mata Najwa, Rabu (6/10/2021) malam. Di acara tersebut Gubernur Lemhanas bocorkan kriteria calon yang tepat untuk jabatan Panglima TNI selanjutnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tampil di acara Mata Najwa, Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bocorkan kriteria calon yang tepat untuk jabatan Panglima TNI.

Seperti diketahui, jabatan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI akan berakhir, diperkirakan antara awal atau akhir November 2021.

Namun sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum mengajukan Surat Presiden (Surpres) Calon Panglima TNI ke DPR.

Meski demikian, ada dua sosok yang disebut sebagai calon kuat pengisi jabatan Panglima TNI selanjutnya, yaitu, Laksamana TNI Yudo Margono dan Jenderal TNI Andika Perkasa.

Baca juga: Di Mata Najwa, Gubernur Lemhanas Bereaksi Tanggapi Wacana Perwira TNI-Polri jadi Pj Kepala Daerah

Baca juga: Buka-bukaan di Mata Najwa, Peneliti Ini Sebut Tugas Utama Milter untuk Perang, Bukan Berpolitik

Terkait calon Panglima TNI ini, Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengungkapkan bahwa calon yang tepat adalah yang bisa memusatkan perhatian untuk meningkatkan profesionalitas TNI sebagai kekuatan pertahanan.

Apalagi menurutnya banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik di internal Indonesia maupun di lingkungan strategis.

"Terutama dalam perubahan-perubahan perang yang ada. Ini merupakan switch yang sangat drastis dan kita terbelenggu mindset dengan cara-cara perang di masa lalu.

Banyak perubahan-perubahan yang harus dilakukan, dan yang harus kita kejar dari ketertinggalan.

Sehingga kita tidak bisa tidak, untuk memiliki seorang panglima yang berpusat untuk meningkatkan profesionalitas TNI," ungkap Gubernur Lemhanas di acara Mata Najwa, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Andika Perkasa/Yudo Margono Pengganti Hadi Tjahjanto? Arahan Jokowi & Panglima TNI dari Masa ke Masa

Baca juga: Istana Bocorkan Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, 100 Ahli Beber 3 Sosok Kuat Jadi Panglima TNI

Sementara Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf, menilai sangat penting ada rotasi dalam pemilihan Panglima TNI baik dari Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat.

Karena menurutnya, itu merupakan salah satu cara untuk membangun solidaritas dan meminimalisasi ruang kecemburuan di dalam matra TNI. 

"Kan akan sehat organisasi kalau Panglima TNI dilakukan secara bergantian dari Angkatan Laut, Darat, Udara.

Jadi, kalau menghitung itu secara normatif, kecenderungan Panglima TNI ke depan berasal dari Angkatan Laut seharusnya, potensinya," beber Al Araf.

Baca juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Digaransi Jabat Panglima TNI, Faktor Ini Bisa Jadi Penentu

Sebagai akademisi, Al Araf mengaku pendekatan transformasi pertahanan adalah sebuah momentum untuk membangun ruang transformasi pertahanan TNI ke arah yang lebih modern.

Khususnya dalam menyelesaikan proses reformasi TNI, mendorong proses TNI yang profesional, modernisasi, dan kesejahteraan.

Pendekatan transformasi ini, kata Al Araf, penting untuk merubah cara pandang bahwa militer sebagai tatanan negara harus melihat outwork looking, lebih melihat ke luar ketimbang inwork looking ke dalam.

"Karena militer dalam sebuah negara lebih banyak melihat perspektif ancamannnya ke dalam, maka kecenderungan potensi politiknya tinggi. Ketimbang kalau kemudian melihat outwork loooking itu akan mendorong profesioanlisme militernya jauh lebih baik," tutur Al Araf.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Mencuat, Mahfud MD Terlempar, Andika Perkasa Tak Jadi Panglima TNI

Baca juga: REAKSI KSAL Laksamana Yudo Margono Disebut Kandidat Kuat Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi

Selain itu, Al Araf mengatakan kalau sekarang adalah generasi perang ke-4 yang lebih menekankan teknologi pertahanan prajurit yang profesional untuk menghadapi ancaman cyber.

"Panglima TNI yang ada menjadi penting untuk melakukan pembinaan dalam rangka menghadapi generasi perang ke-4 yang lebih asimetris itu," kata Al Araf.

(TribunKaltim.co/Justina)

Baca Selanjutnya: Mata Najwa

Baca Selanjutnya: Berita Nasional Terkini

Baca Selanjutnya: Populer Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved