Berita Viral

VIRAL Atlet Muaythai NTT Peraih Medali Emas Dijemput Pikap dari Bandara, Dispora Beber Faktanya

Setelah viral di media sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Nusa Tenggara Timur (NTT) menegaskan proses penjemputan atlet peraih medali emas.

Editor: Ikbal Nurkarim
POS-KUPANG.COM/Irfan Hoi
Susanti Ndapataka dan pelatihnya dijemput pakai mobil pikap setelah tiba di Bandara El Tari Kupang. Dispora NTT beber faktanya. 

Ia disambut keluarga, tetangga serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Kupang.

Angga mengaku tidak mengetahui siapa yang menjemput dia bersama rombongan di Bandara El Tari.

"Entah itu KONI atau Dispora saya kurang lihat, tapi sepertinya KONI menyiapkan kendaraan,

"Tapi kami telah menyiapkan kendaraan sendiri. Memang telah disiapkan penjemputan, tapi memang kali yang memilih kendaraan sendiri," ujarnya.

Sementara Susanti berharap agar atlet baru bisa lebih baik dan berprestasi, juga camp Muaythai agar bisa lebih besar dan semakin digemari banyak orang.

Sesuai Prosedur

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTT, Hildagardis Bria Seran mengatakan prosesi penjemputan atlet Muaythai peraih medali emas telah sesuai prosedur.

Hilda telah mengarahkan sekretaris dan pejabat Dispora untuk melakukan penjemputan.

"Jadi, penjemputan itu tidak seperti skenario yang dilakukan pelatih yang arak-arak itu," kata Hilda ketika dihubugi via telepon, Rabu petang.

Baca juga: Sutomo Semangati Atlet Panahan Kaltim di Arena PON XX Papua

Dalam perencanaannya, lanjut Hilda, rombongan akan diarahkan ke GOR sebelum ke asrama.

Ia mengaku Susanti dan pelatihnya merupakan binaan Dispora di centra pusat pembinaan latihan dan olahraga daerah.

Ia juga menerangkan tidak mengetahui adanya komunitas yang datang menjemput atlet. Pihak Dispora telah menyiapkan mobil dan sempat menawarkan untuk mengantar atlet dan pelatihan serta rombongan.

"Tetapi pelatihnya menolak, termaksud manager ada di situ. Kita sudah siapkan mobil juga, tapi dia bersikeras, dia tidak mau," ujar Hilda.

Hilda menegasakan, kejadian itu akibat perbuatan sepihak dari pelatih. Ia menyebut pihaknya telah berkomitmen untuk mengurus atlet dan rombongan ketika keberangkatan, tiba di Papua dan kembali ke NTT.

Meski demikian, Hilda enggan mengakui komunikasinya dengan pelatih dan manager di cabang olahraga ini seperti apa. Hilda mengatakan, hal itu merupakan persoalan internal dalam cabang olahraga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved