Berita Nasional Terkini
Dulu Serang Aparat, Kini Pimpinan KKB Papua Yusen Tabuni kembali ke NKRI Bantu TNI-Polri
Satu per satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, NKRI
Ia berharap, kedepannya ada keterlibatan Babinkamtibmas dalam membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Baca juga: Usai 2 Hari Berturut-turut Serang Pos Keamanan, TNI-Polri Pukul Mundur KKB Papua, 1 Teroris Tewas
"Harus ada keterlibatan kepolisian dan babinkamtibmas untuk membantu kami lakukan pelayanan sekitar kota," tambah dia.
Tokoh Masyarakat Menentang Keras Kebrutalan KKB Papua di Kiwirok
Sementara itu, Tokoh masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Seni Uopdana, menentang keras kebrutalan KKB Papua di Distrik Kiwirok.
Seperti diketahui, aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang khususnya di Distrik Kiwirok, semakin meningkat.
Melihat banyaknya korban terus berjatuhan, baik dari sipil maupun aparat, Seni Uopdana menilai aksi KKB Papua harus segera diatasi.
Uopdana dalam keterangannya mengatakan jika aksi-aksi KKB Papua tidak kunjung direspon cepat oleh aparat keamanan, ia khawatir konflik akan terus meluas dan dampak yang ditimbulkan juga semakin besar.
Baca juga: Kelompok Lamek Taplo Beraksi Lagi, 2 Polisi Jadi Korban KKB Papua, Satgas Nemangkawi Kuasai Kiwirok
“Saya sangat berduka dengan kabar akhir-akhir ini yang terjadi di Pegunungan Bintang.
Memang kelompok bersenjata itu sudah membuat kacau situasi disini.
Makanya saya berusaha membuka forum, dan meminta kepada aparat keamanan agar bisa segera bertindak tegas terhadap mereka.” ucapnya, Senin (4/10/2021), melansir dari Tribun Papua.
“Peristiwa hitam seperti sekarang ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena ada banyak nyawa yang akhirnya terancam.
Saya takut kebiadaban separatis KKB Papua akan meluas” tambahnya.
Uopdana juga menyebutkan jika keberadaan Lamek Alipki Taplo sebagai pemimpin gerakan separatis di wilayah Pegunungan Bintang telah meracuni moral dan pemikiran anak-anak muda.
Lamek Taplo dianggap sudah memberi pengaruh buruk kepada generasi papua.
"Kerugian yang ditimbulkan dari kelompok separatis itu bukan hanya dari ancaman kekerasan, tapi dia dan kelompoknya juga telah merusak pikiran generasi penerus Papua terutama yang berada di wilayah Pegunungan Bintang,” tegasnya.