Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Paling Lambat 2023, Bupati Ardiansyah Yakin CPO Bisa Keluar Lewat Pelabuhan di Kutim
Di tengah melemahnya kondisi perekonomian, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyusun strategi khusus untuk terus meningkatkan PAD.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi Covid-19 menguras banyak anggaran untuk penanganan dampak kesehatan maupun ekonomi masyarakat.
Baik bersumber dari APBD maupun APBN.
Di tengah melemahnya kondisi perekonomian, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyusun strategi khusus untuk terus meningkatkan PAD.
Banyak sumber-sumber potensial di Kutim yang dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ada potensi pariwisata, perkebunan sawit dan pengembangan produk turunannya, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy.
Ini dibeberkannya secara detail dalam talkshow VIP ROOM Tribun Kaltim dengan tema Pemulihan Ekonomi saat Pandemi di Kutai Timur, Jumat (24/9/2021) lalu.
Berikut petikan wawancara eksklusif Wakil Pemimpin Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto dengan Bupati Ardiansyah.
Mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), saya dengar juga Bapak juga punya strategi yang luar biasa jos. Akan ada pengembangan sektor wisata yang potensial?
Iya, ini saya masukkan ke program unggulan yang ke-7. Pariwisata budaya. Ini juga miliki daya saing sendiri bagi PAD baik pendapatan dalam negeri, maupun mendapatan dari wisatawan mungkin dari mancanegara nantinya.
Kita akan membuka karena terus terang di Kutai Timur itu hampir semua kecamatan itu memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Baik potensi wisata yang bersifat budaya, potensi wisata alam, pesisir, laut daratan ataupun wisata yang buatan.
Salah satu yang menjadi kebanggaan kita dan sekarang kita berusaha untuk memasukkannya dan dicatat sebagai warisan budaya dunia itu Gua Karst yang sekarang ini hanya ada terbatas di dunia, salah satunya ada di Kutim di Kecamatan Karangan.
Kemudian Kecamatan Sandalan ini kita mencoba untuk menjual potensi ini dengan peraturan-peraturan tertentu, agar wilayah tersebut tidak rusak, tetap kita berbasis lingkungan. Nah, ini salah satu potensi.
Sementara yang lain masih banyak lagi, kita masih punya banyak gua-gua tertentu peninggalan alam, maksudnya yang alami dan seterusnya. Tapi di sisi lain juga untuk PAD ini tidak hanya berbasis wisata.
Justru yang sudah kita kembangkan sekarang, ini karena Kutai Timur produksi kelapa sawit yang terbesar di Kalimantan Timur.