Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Golkar Menang di Balikpapan, Andi Arif Agung: BPJS Gratis jadi 'Jualan' di Pemilu 2024

Ketua Harian DPD Partai Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung, menyebutkan kemenangan ini menjadi peluang Golkar dalam menjalankan program di masyarakat.

Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
Ketua DPD Harian Partai Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung 

TRIBUNKALTIM.CO - Pilkada Balikpapan 2020 memunculkan kader Partai Golkar sebagai pemenang.

Ketua DPD Golkar Balikpapan, Rahmad Masud, terpilih menjadi Walikota Balikpapan.

Ketua Harian DPD Partai Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung, menyebutkan bahwa kemenangan ini menjadi peluang yang lebih besar dalam rangka menjalankan program-program Partai Golkar.

“Ini menjadi peluang tersendiri bagi kita khususnya untuk Partai Golkar ketika nanti 2024 pemilu legislatif itu berbarengan atau timing-nya tidak terlalu jauh dengan pemilu kepala daerah. Jadi, ini kan pastinya jadi peluang tersendiri, terkhususnya untuk Partai Golkar,” katanya dalam Talkshow Tribun Kaltim Series dengan tema “Strategi Jitu Sang Pemenang”, pada 5 Oktober 2021 lalu.

Seperti apa peluang yang dimaksud oleh Andi, berikut petikan wawancara eksklusif Editor Tribun Kaltim, Januar Alamijaya bersama Andi Arif Agung.

Di Pemilu 2024, apakah Golkar akan mengubah strategi?

Setiap periode ini kan ada beberapa kali perubahan sistem dukungan suara, dari yang awal proporsional tertutup dan proposional terbuka telah berjalan 3 periode.

Kemarin juga ada cara perhitungan yang berbeda, nah sekarang juga mungkin metodenya lebih berbeda lagi karena pemilu diserentakkan dengan pilkada serentak.

Dan ini memang sesuatu yang menarik dan menjadi tantangan-tantangan tersendiri. Ya, terlebih-lebih mensyukuri bahwa Partai Golkar di Kaltim ya memang kita masih menduduki di peringkat pertama ya dibuktikan dengan duduknya Ketua DPRD dari Fraksi Golkar, terkhususnya, di Balikpapan juga seperti itu.

Ditambah kemarin, pada saat pemilukada Alhamdulillah kader Golkar, Ketua DPD Golkar dipercaya oleh masyarakat Balikpapan menjadi kepala daerah Kota Balikpapan.

Dan ini, menjadi peluang tersendiri bagi kita khususnya untuk Partai Golkar ketika nanti 2024 pemilu legislatif itu berbarengan atau timing-nya tidak terlalu jauh dengan pemilu kepala daerah.

Jadi, ini kan pastinya jadi peluang tersendiri, terkhususnya untuk Partai Golkar.

Bagaimana Golkar memaknai Pemilu serentak ini?

Melihat situasi hari ini bahwa Balikpapan dengan jumlah 11 kursi, yang kemudian Ketua DPRD nya dari fraksi Golkar, ditambah Wali Kotanya yang setelah pemilukada kemarin kader Partai Golkar, yaitu Ketua DPD Golkarnya yang menjadi Wali Kota.

Artinya ini kan sebenarnya punya peluang yang lebih besar dalam rangka menjalankan program-program Partai Golkar.

Dalam artian, visi-misi Wali Kota. Kemudian visi-misi anggota DPRDnya berjalan, kemudian kita di parlemen punya kekuatan 11 kursi, pastinya juga program visi-misi pemerintah juga sejalan dengan programnya Partai Golkar.

Artinya peluang di situ yang kemudian bisa menerjemahkan visi-misi Partai Golkar bahwa ukuran kesejahteraan masyarakat menjadi ukuran bahwa “jika Partai Golkar memimpin di Balikpapan pun kita jauh lebih baik”.

Berapa sih target kursi di 2024 nanti?

Ya, kalau target kita minimal ya harus 50 persen. Untuk persiapannya ke arah sana pun sudah kita mulai.

Sebulan yang lalu kita sudah dapat instruksi dari DPP yang kemudian diteruskan oleh DPD Provinsi Kaltim untuk tetap melakukan inventarisasi calon anggota legislatif 200 persen dari setiap Dapil yang ada.

Nanti dari setiap Dapil yang ada itu kita siapkan kemudian pra-kondisi di lapangan itu untuk dilakukan pemetaan dan sekaligus kita mengajak Bakal Calon Caleg (Bacaleg) untuk terjun ke masyarakat dan melakukan gerakan sosial serta gerakan kemasyarakatan dalam rangka untuk menilai elektabilitas Bacaleg yang nantinya akan dijadikan tolak ukur ketika akan menentukan prosentase 100 persen dari Partai Golkar.

Dengan target 50 persen itu, isu apa sih yang dijual oleh Partai Golkar?

Kalau untuk di level nasional, pastinya kita masih berpegang pada koalisi di pusat ya. Koalisi di pusat yang kita bangun yang mana hari ini kader dari Partai PDIP yang jadi Presiden.

Tapi, di level Kota Balikpapan ya hari ini Wali Kota-nya adalah kader dari Partai Golkar, misinya yang sekarang sedang dijalankan kita memang untuk menyentuh masyarakat secara langsung.

Salah satunya adalah program BPJS Gratis ini, makanya teman-teman fraksi Golkar sangat-sangat getol sekali memperjuangkan visi dan misi Wali Kota ketika kampanye yang pernah dilaksanakan kemarin.

Selain itu, kita berharap betul bahwa program ini bisa berkelanjutan ya pada akhirnya masyarakat pun bisa menilai bahwa ketika Wali Kotanya adalah kader Golkar memimpin Balikpapan ya kondisi masyarakat bisa jauh lebih baik gitu.

Artinya program BPJS ini memang menjadi hal yang dijual oleh Partai Golkar untuk maju di 2024 nanti?

Ya, pasti begitu.

Kemarin sempat ada statement dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto agar melakukan pendekatan kultural untuk memenangkan pilkada 2024, bagaimana di daerah menerjemahkan permintaan tersebut?

Karakter dari masing-masing daerah, dari masing-masing dapil dan situasinya berbeda-beda juga, itu lah yang dimaksud Ketum bahwa Partai Golkar harus mampu menerjemahkan situasi-situasi di lapangan, menyesuaikan dengan kearifan lokalnya, dengan karakter daerahnya masing-masing.

Artinya, tidak usah jauh-jauh di Dapil masing-masing saja di Balikpapan Tengah, Balikpapan Selatan, Timur itu memiliki karakteristik masyarakatnya mungkin yang agak berbeda-beda.

Inilah yang kemudian, kader-kader Golkar yang kemudian kami persiapkan jadi Bacaleg itu minimal orang yang berdomisili dan berkegiatan sosial di Dapil masing-masing. Sehingga mampu membaca kondisi lingkungannya, sosial dan kultural masyarakatnya.

Apakah pendekatan kultural ini memang sudah digunakan Partai Golkar pada pemilu-pemilu sebelumnya?

Kalau menurut saya, hasil evaluasi kita sebenarnya itu sudah dijalankan. Apalagi hari ini kan sedang dilaksanakan reses anggota DPRD dan kita juga sudah monitor beberapa anggota dari fraksi Golkar juga dengan reses dan turun ke masyarakat.

Ya, tolak ukurnya sederhana saja bahwa selama ini anggota DPRD yang di tahun ini atau periode saat ini adalah anggota DPRD yang sebagian besar terpilih pada periode yang lalu.

Hal ini menunjukkan bahwa ternyata kader-kader Partai Golkar yang sekarang ada di DPRD, yang hari ini dan periode ini berjalan adalah anggota-anggota dewan yang memang sudah punya grass root massa tersendiri.

Bagaimana strategi Golkar untuk menyasar kaum menengah ke bawah?

Kalau kita melihat struktur masyarakat kan komposisi masyarakat menengah ke atas ini kan komposisinya sedikit, sedangkan komposisi masyarakat menengah kebawah sebenarnya lebih banyak.

Apalagi, Balikpapan ini kan floating mass-nya tinggi ya didominasi dengan masyarakat menengah. Kalau kita mau lihat masing-masing perolehan suara untuk per-anggota DPRD kalau mau disandingkan atau dibandingkan dengan partai-partai yang lain, untuk perorangannya kita punya perolehan suara yang tinggi.

Rata-rata di angka 4.000-an semua, untuk masing-masing Dapil.

Jadi, jika tadi mengatakan bahwa segmennya Partai Golkar untuk masyarakat menengah ke natas itu tidak bisa disimpulkan seperti itu.

Faktanya hari ini, perolehan suara untuk masing-masing Dapil dari fraksi Golkar rata-rata mendominasi, untuk perolehan secara perorangan untuk masing-masing Dapil .

Artinya kalau anggota-anggota kami di Partai Golkar ini bisa mendominasi situasi di Dapilnya masing-masing.

Kalau saya melihatnya, kader-kader Partai Golkar ini jauh lebih menguasai situasi-situasi di lapangan dan ini berdasarkan hasil tolak ukur perolehan suara kemarin.  (Niken Dwi Sitoningrum/Bagian 1)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved