Berita Balikpapan Terkini
Kisah Korban Kecelakaan Maut di Samboja Kukar, Sang Anak Saksi Hidup Kala Orangtuanya Tewas
Kisah seorang anak laki-laki asal Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi yatim piatu dalam semalam akibat kecelakaan lalu lintas
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
Di saat yang bersamaan, Wati mengungkapkan, jenazah Anang dan Rosliana dikebumikan di TPU Telindung Balikpapan.
"Mereka berdua dikubur satu lubang. Jadi sudah lengkap makna sehidup-semati," tambah Ayah dari Rosliana, Rosliansyah Halfi (60) saat dikunjungi di kediamannya.
Pada saat yang bersamaan pula, Nauval sendiri kemudian diberi pemahaman bahwa kedua orangtuanya sudah pergi, menemui Tuhan dan tak kembali lagi.
Kata Roslianyah, Nauval sendiri kemudian memahami. Mengamini bahwa dirinya kelak hanya hidup bersama kakek dan neneknya.
Baca juga: Kecelakaan di Balikpapan, Motor Tabrak Orang yang Menyeberang Jalan, Korban tak Bawa Identitas
Namun tampaknya hal tersebut tak bertahan lama. Wati mengatakan, sepulangnya dari rumah sakit, Nauval kerap menangis. Merengek sejadinya, mencari-cari, memanggil kedua orangtuanya.
Demikian, lanjut Wati, berlansung setidaknya 2 hari. Di saat demikian, Wati mengaku hanya bisa mengelus dada.
Memaklumi tingkah Nauval dengan cara memeluk dan menciumnya seperti yang biasa dilakukan almarhumah Rosliana.
Kemudian Nauval berangsur tenang, sanggup mengendalikan emosinya. Lalu menjalani kehidupannya, seperti biasa. Seolah tak terjadi apa-apa.
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Dini Hari di Samarinda, Motor Jupiter vs Mio, Ada Korban yang Kejang-kejang
Pasca kejadian tersebut, Wati membeberkan, ada beberapa kebiasaan Nauval yang kemudian bergeser.
Baik itu pola makan ataupun pergerakan motorik dari tubuh Nauval. Misalnya, kedipan mata.
"Sekarang matanya yang kiri suka kedip-kedip sendiri. Padahal biasanya enggak gitu. Terus bola matanya yang sebelah kanan itu suka ke tengah-tengah (seperti gejala kelainan juling)," jelas Wati.
Tidak hanya itu, kata Wati, termasuk gaya berjalan Nauval yang cenderung patah-patah. Seperti langkah orang dengan gangguan kelainan di bagian kaki.
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Samarinda, Remaja Ini Tewas dari Arah Markoman, Motor Honda vs Suzuki
Wati pada awalnya sempat mengira bahwa hal tersebut wajar saja lantaran Nauval bisa jadi merasa keberatan dengan gips yang membalut tangannya.
"Cuma karena kemarin dari RS itu dia nggak bisa jalan. Jadi dia marah sama kakinya sendiri, sampai menghentakkan tangan kanannya sampai gips-nya retak," ungkap Wati.
Sekarang, lanjut Wati, Nauval kembali bisa berjalan. Meski belum sanggup berlari. Wati mengklaim bahwa sudah nyaris semingguan terakhir, Nauval bisa mengandalkan kakinya lagi.