Berita Balikpapan Terkini
Kisah Korban Kecelakaan Maut di Samboja Kukar, Sang Anak Saksi Hidup Kala Orangtuanya Tewas
Kisah seorang anak laki-laki asal Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi yatim piatu dalam semalam akibat kecelakaan lalu lintas
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
Di samping itu, Nauval disebut-sebut mengalami pertambahan nafsu makan. Sewaktu-waktu, Nauval bisa meminta makan.
"Tempe, minta tempe," sebut Wati mengulang ucapan Nauval.
Mengantisipasi pola makan yang meningkat, Rosliansyah dan Wati pun menyediakan pasokan makanan khusus bagi Nauval.
Di antaranya mie goreng instan, tempe, dan nugget. 3 menu itu, ujar Wati, menjadi favorit Nauval belakangan ini. Utamanya pasca mengalami peristiwa yang merenggut kedua orangtuanya.
Bertemu Bayangan Orangtuanya
Wati dan suaminya, Rosliansyah, mengaku kerap mendengar pernyataan spontanitas dari Nauval yang membuat hatinya terenyuh. Dimulai dari saat di rumah sakit di Samboja, Kukar.
Saat itu, Nauval diketahui sempat mengeluarkan cairan serupa darah melalui telinganya.
Sesaat kemudian, ia ditinggal untuk diambilkan kapas demi membersihkan. Namun saat kembali, telinganya pun seketika bersih.
"Kok sudah bersih? Dia jawab, 'Tadi dibersihkan Bunda'," cetus Wati.
Lalu saat berjalan-jalan, Nauval mengaku menjumpai Ayah dan Bundanya sedang mengisi bahan bakar.
Dan pada saat hujan deras, kata Wati, Nauval sempat mengatakan bahwa Rosliana berada di luar rumah, tegak berdiri meski diterpa hujan.
"Bunda kenapa di luar rumah? Itu Bunda berdiri di luar, nggak mau masuk," kata Wati, mengulang ucapan Nauval.
Statemen-statemen semacam itu kerap terlontar dari bibir Nauval hingga kemudian beberapa hari terakhir, klaim-klaim bayangan dari Nauval tersebut terhenti.
Terakhir kali, Nauval berhenti menyebut Ayah-Bundanya masih ada disekitarnya, saat Nauval secara spontan berkata, "Ayah-Bunda sudah pergi, tinggalin Nauval."
Demikian membuat awak Tribun Kaltim untuk bertanya langsung pada Nauval terkait keberadaan kedua orangtuanya.
"Di surganya Allah," jawab Nauval mantap.
Pengobatan Nauval Masih Berjalan, Pihak Keluarga Rencanakan Trauma Healing
Gips yang membalut tangan Nauval tampak kusam.
Sebagian retak akibat ulah khas kekanak-kanakan Nauval. Wati mengatakan, Nauval akan menjalani kontrol tangannya di Tanggal 5 November 2021 mendatang.
Namun begitu, Wati belum tahu betul, kapan gips yang membelenggu tangan kanan Nauval akan dilepas.
Hanya saja, dia memastikan, Nauval tidak kehabisan vitamin dan suplemen demi mempercrpat pemulihan tulang Nauval. Sebab diketahui untuk anak berusia 4 tahun tentu kondisi tulangnya masih tergolong rawan.
Disamping itu, berdasarkan asuransi yang dibantu Jasa Raharja, termasuk perawatan recovery atau penyembuhan melalui terapi. Utamanya untuk penyebutan kaki kiri Nauval yang sempat tak bisa digerakkan.
"Sebelumnya, dia kalau mau kesana-kemari itu ngesot, karena kakinya nggak bisa gerak sama sekali," tukasnya.
Lebih lanjut, Wati menjelaskan, rencana selanjutnya ia akan memberikan trauma healing terhadap Nauval.
Sebab bagaimanapun, Wati mengkhawatirkan jika pengalaman tragis itu membahayakan kesehatan mental Nauval sendiri.
Adapun untuk biaya pengobatan trauma healing, kelak akan dibantu oleh Paman-bibinya.
Kata Wati, sejauh ini, memang sedari awal pasca kejadian itu, pembiayaan seperti popok, susu, dan sebagainya, didapatkan dari hasil swadaya sekeluarga.
Harapan Terhadap Nauval
Wati masih ingat betul, bagaimana Nauval dimanja oleh Rosliana. Tentang bagaimana anaknya menaruh harap pada cucunya, masih segar di ingatan Wati.
Wati, disinggung rencana ke depan, mengaku tak banyak bermimpi. Ia mengatakan, hanya akan meneruskan mimpi Rosliana. Yakni mendorong Nauval menjadi hafidz Qur'an atau penghafal Al-Qur'an.
"Jadi Bundanya ini pengen dia jadi hafidz Qur'an, mau di sekolahkan karena dia sudah baca ejaan hijaiyah. Bisa juga dia bacanya hurufnya biar dibalik-balik," cetus Wati.
Sembari mengenggam mainanya, Nauval sendiri pun mengiyakan. Dirinya mengaku akan menjadi sebagaimana yang diimpikan Bundanya.
"Amin," tutup Nauval dengan menyungging senyum sambil memamerkan gigi, meski kenyataan kehilangan orangtua terus menjadi pil pahit bagi sesosok anak lelaki kelahiran Desember 2017 tersebut. (*)