Berita Kukar Terkini
Lubang Menganga Jembatan Sambera di Kecamatan Muara Badak Diperbaiki
Lubang menganga persis di Jembatan Sambera, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang sempat viral di media sosial diperbaiki
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Lubang menganga persis di Jembatan Sambera, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang sempat viral di media sosial diperbaiki.
Perbaikan sementara yang dilakukan sejumlah perusahaan fokus pada kedua sisi jembatan agar dapat dilalui kembali.
Diketahui perbaikan telah dilaksanakan selama dua hari dimulai pada Sabtu (16/10/2021) lalu.
Melalui sambungan telepon seluler, Camat Muara Badak, Arpan mengatakan bahwa perbaikan dilakukan guna menutup lubang-lubang di jembatan yang berbahan dari kayu ulin ini.
Penggunaan besi dan batang pohon kelapa di jembatan untuk menutup kekurangan daripada besi, tentunya ini hanya bersifat sementara.
Baca juga: Tinjau Jembatan Long Penjalin, Bupati Kukar Edi Damansyah Minta Selesai Tepat Waktu
Baca juga: BPNT Kemensos di Kukar Disalurkan, Saldo Uang Hanya Bisa Belanja Beras dan Telur
Baca juga: Kebijakan PPKM Level 2 di Kukar Berfokus Genjot Vaksinasi, Capai 47 Persen Seluruh Kawasan
"Sumber pembiayaan, (swadaya) dihimpun dari kepedulian dunia usaha yang beroperasi di wilayah Muara Badak," sebut Arpan, Kamis (21/10/2021) hari ini.
"Ini perbaikan sementara sembari menunggu kucuran anggaran perbaikan permanen dari Pemkab Kukar. Perkiraan di APBD Perubahan 2021," imbuhnya Arpan saat dihubungi.
Tak hanya lubang yang menganga, bahan kayu ulin yang dianggap mengalami goyangan saat dilintasi kendaraan, tak lepas dari perhatian.
Penguncian dibuat saat pengerjaan jembatan tersebut, yang fungsinya agar tak goyang kembali.
Arpan pun mengakui, kondisi jembatan yang mendapat perbaikan sementara tidak bisa bertahan lama.
Jika bertahan, kemungkinan sangat kecil dan akan kembali mengalami kerusakan.
Lantaran banyaknya kendaraan berat yang sering kali melalui jembatan sambera ini.
"Paling tidak dalam waktu sebulan bisa bertahan. Sambil menunggu anggaran turun," ungkap Arpan.
Sebagai informasi, kerusakan jembatan sambera terjadi karena banyak kendaraan melebihi kapasitas yang ditentukan melintas.
Baca juga: Bupati Edi Damansyah dan DPRD Kukar Kunjungi Jalan Awang Long, Butuh Semenisasi
Sejatinya tidak memperbolehkan kendaraan melebihi 8 ton untuk melintas diatas jembatan.
Jika realisasi jembatan baru terlaksana, paling tidak ada aturan berlaku, agar usianya juga bertahan lama, masyarakat sekitar tidak terkena dampak ketika jembatan kembali alami kerusakan.
"Saya imbau agar selalu berhati-hati dan tetap waspada," tutup Arpan. (*)