Kabar Artis
Psikologis Tiga Korban Rudapaksa di Luwu Timur Terguncang, Atta Halilintar Siap Bertemu LPSK
YouTuber sekaligus pengusaha Atta Halilintar menanggapi ajakan LPSK untuk membantu pemulihan korban pemerkosaan di Luwu Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus tiga anak yang menjadi korban rudapaksa di Luwu Timur didengar juga oleh Atta Halilintar.
Apalagi ternyata ketiga korban tersebut yang masih anak-anak adalah penggemar suami Aurel Hermansyah ini.
YouTuber sekaligus pengusaha Atta Halilintar menanggapi ajakan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk membantu pemulihan korban pemerkosaan di Luwu Timur.
Baca juga: Update Liga 2, Klub Atta Halilintar Panen Prestasi Buruk, Komdis Sanksi AHHA PS Pati dan Pemainnya
Baca juga: Minta Lamborghini Rp 16 Miliar, Aurel Hermansyah Desak Atta Halilintar Jual Semua Mobil di Rumah
Baca juga: Sikap Ramah Atta Halilintar kepada Keluarga YouTuber yang Memfitnahnya Tuai Pujian dari Netizen
Ajakan LPSK kepada Atta Halilintar itu bukan tanpa alasan.
Seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com dalam artikel berjudul Psikologis Korban Rudapaksa Terguncang, Atta Halilntar Diminta ke Luwu Timur, LPSK Ungkap Alasannya, tiga bocah korban rudapaksa di Luwu Timur itu ternyata sangat mengidolakan Atta Halilintar.
Karenanya guna memulihkan kondisi psikologis tiga bocah korban pemerkosaan itu, LPSK berencana menggandeng Atta Halilintar untuk melakukan aksi sosial.
Hal tersebut diketahui Atta Halilintar dari cuplikan berita online.
Dalam artikel terebut disebutkan bahwa korban rudapaksa di Luwu Utara itu sering menonton konten milik Atta Halilintar.
Saking mengidolakan Atta Halilintar, korban pemerkosaan itu sampai ingin bertemu suami Aurel itu di Jakarta.
Diungkap ibu korban, tiga anaknya itu sempat ingin menghadiri acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel.
Namun lantaran ada penetapan PPKM di Jakarta, niatan tiga korban rudapaksa itu pun urung.
Mengetahui tiga korban rudapaksa yang kini mengalami trauma psikis itu menggemari sosok Atta Halilintar, LPSK pun melayangkan ide.
Baca juga: Gratis, Live Indosiar Liga 2 Persis Solo vs AHHA PS Pati, Susunan Pemain, Ada Pujian Atta Halilintar
Yakni untuk mengajak Atta Halilintar bertemu tiga korban rudapaksa guna memulihkan psikisnya.
Membaca ajakan LPSK tersebut, Atta Halilintar langsung memberikan respon.
Dalam laman Instagram-nya, Atta Halilintar mengaku sedih saat tahu korban pemerkosaan di Luwu Timur mengalami trauma.
Karenanya, Atta Halilintar pun mengaku siap membantu LPSK untuk memulihkan psikologis korban.
Suami Aurel Hermansyah itu langsung mengajak LPSK untuk bertemu guna melakukan audiensi alias perencanaan.
"Ya Allah..
Sakit sekali dengar berita ini..
Untuk LPSK..
Hayuk kita berjumpa," tulis Atta Halilintar dalam keterangannya di unggahan pada Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Liga 2 Hari Ini, Persis Solo vs AHHA PS Pati, Sindiran Gibran, Atta Halilintar Ingatkan Jaga Sikap
Tanggapan positif Atta Halilintar yang ingin membantu memulihkan korban pemerkosaan itu mendapat pujian dari sederet artis.
Teuku Wisnu hingga Rizal Armada kagum dengan sikap Atta Halilintar yang sigap membantu orang lain.
teukuwisnu : Maa Syaa Allah
rizalarmada : Masya Allah
Tak hanya para artis, netizen biasa pun salut dengan niat baik Atta Halilintar.
salsabillawahyudiyono1 : Aduh ko saya terharu semoga korban bisa cept ketemu dengan bang atta
andiqadriatihatta : Alhamdulillah.. Perhatiannya Abang
umdaturosida : Semoga secepatnya bisa bertemu, dan bisa mengobati psikologisnya ank2 jg
abdulmalik_mch : Orang baik memang terbaik dan peduli, keren kau bang semoga perbuatanmu melancarkan setiap persalinan istri dan seluruh kelancaran diberikan aamiin
Baca juga: Update Liga 2, Persis Solo Menang Lawan AHHA PS Pati, Kaesang Sindir Atta Halilintar Hemat Rp 1 M?
Awal Mula Cerita Pemerkosaan
Sebelumnya diwartakan, kabar tiga orang anak di bawah umur, AL (8), MR (6), dan AS (4) diduga dirudapaksa dan dicabuli oleh ayah kandungnya sendiri yang berinisial SA viral di media sosial.
Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh ibu korban yang berjuang untuk mendapatkan keadilan untuk ketiga anaknya.
Cerita tersebut menjadi viral setelah diungkap oleh media Project Multatuli pada Rabu (6/10/2021).
Dalam cerita tersebut, seorang ibu berinisial RS melaporkan mantan suaminya (SU) atas dugaan pemerkosaan kepada tiga anak kandungnya di Polres Luwu Timur pada 2019 lalu.
Namun, dalam proses penyelidikannya, polisi justru menghentikan kasusnya dengan alasan tidak cukup bukti.
Kemudian, cerita tersebut kembali diungkap oleh media Project Multatuli hingga menjadi viral di media sosial Twitter.
Baca juga: BABAK BARU Dugaan 3 Anak Dirudapaksa di Luwu Timur, Kuasa Hukum Sebut Korban Akui Perbuatan Ayah
Ramai diperbincangkan hingga menjadi trending, kasus dugaan pemerkosaan itu akhirnya sampai ke telinga istana.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ade Irfan Pulungan ikut menyoroti kasus dugaan pencabulan tiga orang anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ade mendesak kepolisian untuk membuka kembali proses penyelidikan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh ayah kandung tiga anak tersebut.
Ade juga meminta jangan ada satu pihak pun yang berani membela pelaku kekerasan kepada anak.
"Jangan ada satu orang pun yang punya keinginan untuk melakukan pembelaan terhadap pelaku pedofilia atau kekerasan terhadap anak."
"Makanya ini yang kami desak kepada kepolisian untuk membuka kembali kasus ini," kata Ade, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (10/10/2021).
Ade menyampaikan, istana turut berkonsentrasi untuk memberikan keadilan bagi korban kekerasan seksual, khususnya anak-anak.
Baca juga: BLAK-BLAKAN di Mata Najwa, Kontras Singgung Polres Luwu Timur Menutupi Fakta demi Memperbaiki Citra
Bak gayung bersambut, polisi langsung merespon permintaan dari istana untuk mengusut kembali kasus dugaan pemerkosaan tiga bocah di Luwu Timur.
Dikutip dari Tribunnews.com, Polri telah membuka penyelidikan baru dugaan kasus pencabulan tiga anak di bawah umur di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Dalam kasus ini, Polri membuat laporan polisi model tipe A atau yang dibuat penyidik Polri.
Hal itu disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Laporan polisi itu dibuat terhitung tanggal 12 Oktober 2021 lalu.
Ramadhan menyampaikan terduga pelaku atau terlapor dalam dugaan pencabulan anak di bawah umur tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Saya mendapatkan update dari tim Asistensi dari tim Luwu Timur. Di mana penyidik telah membuat laporan polisi model a tertanggal 12 Oktober 2021, perihal adanya dugaan pencabulan anak di bawah umur. Itu ditulis pelaku dalam proses lidik," kata Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/10/2021).

Dijelaskan Ramadhan, laporan polisi ini untuk mendalami hasil visum mandiri yang dilakukan pihak ibu korban di RS Vale Sorowako pada 31 Oktober 2019 lalu.
Sebab, hasil visum tersebut menunjukkan ketiga anak korban mengalami kelainan pada alat kelaminnya.
Sementara itu, kata Ramadhan, dua hasil visum sebelumnya sang anak tidak mengalami adanya kelainan pada alat kelaminnya.
Adapun dua hasil visum itu dilakukan pada 9 Oktober 2019 dan 24 Oktober 2019.
Karena itu, Ramadhan menyatakan pengusutan dugaan pencabulan itu difokuskan kepada tempus kejadian perkara dalam rentang waktu setelah hasil visum kedua.
Yakni, 25 sampai dengan 31 Oktober 2021.
"Disampaikan bahwa yang akan didalami oleh penyidik nanti adalah hasil pemeriksaan dari tempus atau waktu tanggal 25 Oktober sampai diperiksanya ketiga korban tersebut di tanggal 31 Oktober. Kenapa? karena disampaikan bahwa pemeriksaan visum (pertama) tanggal 9 Oktober, dokter menyatakan tidak ada kelainan. Pemeriksaan (visum) kedua tanggal 24 Oktober, dokter menyatakan tidak ada kelainan," ungkap Kombes Pol Ahmad Ramadhan. (*)