Banjir di Samarinda
Banjir di Samarinda, Begini Kronologi Hilangnya Bocah 8 Tahun dalam Genangan Air
Hingga saat ini, warga di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hingga saat ini, warga di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, masih mencari keberadaan Abdul Purnomo (8), alias Purnama.
Bocah 8 tahun tersebut hilang saat asik berenang di genangan banjir yang merendam jalur tersebut, Kamis 21 Oktober 2021 sore.
Menurut keterangan Lina (36), tante korban, bocah yang akrab disapa Purnama tersebut mulai berenang bersama rekannya pada pukul 17.00 Wita.
Namun menjelang waktu magrib pukul 18.10 Wita, seluruh rekan korban sudah kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: BREAKING NEWS Bocah 8 Tahun di Samarinda Hilang, Diduga Tenggelam pada Genangan Banjir
Baca juga: Simulasi Penanggulangan Banjir di Samarinda Kala Pandemi Covid-19, Walikota Andi Harun Berpesan
Baca juga: Berikut Titik-titik Lokasi Banjir di Samarinda, Ketinggian Genangan Air Sampai 70 Cm
Sedangkan Purnama tidak kembali hingga pukul 19.00 Wita.
"Kata teman-temannya. Dia diajak pulang tapi enggak mau. Masih mau berenang sendiri. Jadi ditinggal," bebernya.
"Pas kami datang (ke lokasi korban berenang) cuma tinggal sendalnya saja di dekat apotik," terang Lina kepada TribunKaltim.co, Jumat (22/10/2021).
Lebih detail, dia menjelaskan, menurut keterangan salah seorang warga yang sempat melihat korban, sebelum hilang bocah malang tersebut sempat terlihat asyik berenang.
Baca juga: Wawali Rusmadi Wongso Ungkap Beberapa Faktor Penyebab Banjir di Samarinda
Yakni tepat di samping salah satu apotik setempat.
Tetapi tidak lama kemudian, sebuah kendaraan roda empat melintas, lalu tubuh bocah kelas 2 SD tersebut tidak terlihat lagi.
"Memang Dia (korban) sering ke situ kalau banjir. Tapi enggak bisa berenang," jelasnya.
"Biasanya lewat jam 5 (sore) sudah pulang. Tapi tumben kemarin ngeyel mau berenang lama-lama," lanjut Lina.
Baca juga: Banjir di Samarinda Semakin Tinggi, Sebagian Besar Warga Sempaja Timur Mengungsi
"Semoga cepat ketemu. Karena orangtuanya betul-betul terpukul keponakan Saya tiba-tiba hilang," pungkasnya. (*)