Kesehatan

Anda Sering Mandi Tapi Dalam Keadaan Masih Berkeringat, Ini Bahanya Bagi Kesehatan Tubuh

Anda sering mandi tapi dalam keadaan masih berkeringat, Ini bahanya bagi kesehatan tubuh.

Editor: Nur Pratama
Torwai via Kompas.com
Ilustrasi mandi 

TRIBUNKALTIM.CO - Anda sering mandi tapi dalam keadaan masih berkeringat, Ini bahanya bagi kesehatan tubuh.

Mandi ketika tubuh berkeringat mungkin dianggap sebagai keputusan yang paling tepat untuk menyegarkan tubuh.

Namun, kenyataannya, mandi ketika tubuh tengah berkeringat ternyata bisa membahayakan tubuh.

Ketika Anda tengah beraktivitas seharian di saat cuaca panas, tentu tubuh mengeluarkan banyak keringat yang membuat Anda merasa gerah.

Dalam kondisi seperti ini, rasanya ingin segera mandi.

Beberapa orang beranggapan, mandi, terutama dengan air dingin, bisa mengembalikan kesegaran tubuh dan membuat kulit tidak terasa lengket.

Benarkah demikian?

Baca juga: 12 Khasiat Buah Manggis Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Memiliki Efek Anti Penyakit Kanker

Baca juga: Khasiat Buah Anggur Bagi Kesehatan Tubuh, Mencegah Kanker hingga Melindungi dari Penyakit Jantung

Apakah ada efek atau reaksi tubuh yang muncul ketika sedang berkeringat kemudian memilih untuk mandi?

Akademisi dan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia (UI), dr Ari Farial Syam, SpPD, megungkapkan, munculnya keringat dari tubuh merupakan reaksi suhu tubuh yang panas terhadap suhu lingkungan.

"Jadi, suhu tubuh kita itu 37 derajat celsius. Nah kalau kita berkeringat, berarti itu merupakan reaksi suhu tubuh kita panas. Misalnya di lingkungan panas atau suatu aktivitas olahraga," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2019).

Ari menjelaskan, munculnya keringat juga karena adanya proses pembakaran yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

Setelah suhu tubuh meningkat, maka terjadi kompensasi antara tubuh dengan keringat.

Tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh dengan lingkungan.

Normalkan suhu tubuh, baru mandi

Jika tubuh dalam kondisi berkeringat atau suhu tubuh belum stabil, maka disarankan untuk menunggu beberapa saat hingga tubuh tidak mengeluarkan keringat lagi.

Sebab, air yang biasa digunakan untuk mandi memiliki suhu rata-rata 30 derajat celsius di mana suhu ini di bawah rata-rata suhu tubuh normal atau ketika tubuh berkeringat.

"Intinya adalah semua air rata-rata bersuhu 30 derajat. Makanya di saat posisi tubuh berkeringat dan langsung kena suhu dingin (air untuk mandi) sudah pasti ada reaksi, misalnya menggigil," ujar Ari.

"Jadi memang sebaiknya kita normalkan dulu suhu tubuh, baru mandi," kata dia.

Sementara, seorang pakar fisiologi olahraga di SanFransisco, Stacy Sims, PhD, juga menyarankan agar tidak langsung mandi saat tubuh berkeringat.

Menurut dia, suhu dingin dapat mempersempit pembuluh darah dan memicu suhu tubuh terus naik.

Adapun kegiatan tersebut dapat menyebabkan panas tubuh tertahan dan timbul gangguan pada pembuluh darah.

Reaksi tubuh

Selain itu, Ari juga menjelaskan, pada kasus tertentu, suhu dingin akan memengaruhi tubuh sebagian orang dan menimbulkan reaksi dan alergi.

"Perbedaan suhu itu akan berpengaruh pada seseorang, tiap orang berbeda-beda reaksinya. Ada yang muncul alergi, seperti bentol-bentol atau bersin-bersin," ujar Ari.

Jika kondisi ini berlanjut, pada jangka waktu panjang dimungkinkan bisa berakibat pada penurunan daya tahan tubuh.

Dalam kasus ini, Ari menyontohkan, reaksi suhu dingin (bisa karena air) juga bergantung pada faktor usia.

Misalnya, saat muda, seseorang yang tidak pernah mengalami alergi suhu dingin, bisa jadi kelak di masa tua muncul alergi atau tubuh memberikan respons terhadap suhu dingin.

Oleh karena itu, Ari menyarankan, jika beraktivitas di luar atau di lingkungan panas, dan ingin menyegarkan badan dengan cara mandi, sebaiknya tunggu beberapa waktu agar suhu tubuh normal.

"Pokoknya sewajarnya saja, tidak ada batas waktu, kalau di tempat itu ada ruangan AC atau tidak, pokoknya saat tubuh tenang, tidak keluar keringat lagi," ujar Ari.

Suhu air mandi juga bisa diperihitungkan. Jika ingin tubuh tidak terasa lengket, maka mandilah dengan air hangat.

5 Kebiasaan Ini Sering Dianggap Jorok Tapi Memiliki Manfaat untuk Kesehatan, Termasuk Jarang Mandi

Tak semua kebiasaan yang kelihatannya buruk efeknya jelek bagi tubuh.

Rupanya beberapa kegiatan jorok ini malah diklaim bagus untuk tubuh.

Meskipun dianggap jorok, ternyata kegiatan ini malah bagus untuk tubuh. Mulai dari kentut hingga jarang mandi.

Butuh 21 hari bertahan untuk membuat kegiatan baru menjadi sebuah kebiasan baru.

Pernyataan ini sebenarnya tidak terbukti dalam praktik.

Menurut penelitian terbaru, anda membutuhkan setidaknya 66 hari untuk memulai kebisaan baru.

Namun, tidak semua kebiasaan kita yang tidak pantas benar-benar mengerikan seperti yang biasa kita pikirkan.

Melansir dari Bright Side berikut beberapa kebiasaan "jorok" yang sebenarnya baik untuk kesehatan kita.

1. Kencing di kamar mandi

Mungkin tidak tepat bicara kencing di kamar mandi.

Tetapi para peneliti menemukan bahwa hampir 75% orang telah melakukannya setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.

Sebenarnya, tidak ada yang perlu dipermalukan asam urat dan amonia di kencing anda dapat membantu mencegah infeksi jamur pada jari-jari kaki.

2. Mengunyah permen karet

Meskipun permen karet tidak memiliki manfaat nutrisi apa pun.

Telah terbukti secara ilmiah bahwa mengunyah permen karet lebih baik daripada kafein.
Mengunyah permen karet dapat membantu anda fokus, mempertajam memori dan mengurangi stres.

Selain itu menyeimbangkan hormon dengan meningkatkan level kortisol.

3. Kentut

Meski anda tidak menyadarinya, tubuh melepaskan gas sekitar 14 kali sehari dan sekitar 3-5 kali selama tidur.

Biasanya, saluran pencernaan mulai memproduksi karbon dioksida dan metana sekitar 6 jam setelah makan dan kentut membantu tubuh membuangnya.

Jika menahan gas, itu dapat memicu sakit perut atau kembung.

4. Bersendawa

Bersendawa yang baik setelah makan besar sebenarnya baik untuk perut karena membantu meredakannya dari udara.

Menekan bersendawa dan menjaga gas di dalam perut dapat menyebabkan percikan asam lambung ke kerongkongan.

Yang pada gilirannya, dapat memicu nyeri dada.

Tetapi jika anda terlalu banyak bersendawa sepanjang hari, mungkin harus mengunjungi dokter karena itu bisa jadi merupakan gejala penyakit asam lambung.

5. Jarang mandi

Jika anda mandi setiap hari, artinya anda mencuci beberapa minyak esensial dari kulit dan rambut yang diperlukan agar tetap terhidrasi dan terlindungi.

Bahkan air panas tanpa sabun dapat menghancurkan banyak bakteri berguna yang dibutuhkan kulit agar tetap bersinar dan elastis.

Jadi sangat alami dan bahkan sehat bagi anda untuk melewatkan mandi sekali atau dua kali seminggu.

Artikel ini telah tayang di TribunMataran.com dengan judul : Terkesan Sepele, Mandi saat Berkeringat Ternyata Berbahaya, Alergi hingga Gangguan Pembuluh Darah

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved