Berita Nasional Terkini
Bahas Dugaan Kecurangan SBY, Demokrat Langsung Skak Hasto PDIP, Singgung Soal Buron Harun Masiku
Bahas dugaan kecurangan SBY, Partai Demokrat langsung skak Hasto Kristiyanto PDIP, singgung soal buron Harun Masiku
TRIBUNKALTIM.CO - Elit Partai Demokrat jajaran Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sedang terlibat perang komentar dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Terbaru, tangan kanan Megawati ini menyinggung soal Pilpres 2009 yang dimenangkan SBY - Boediono.
Hasto Kristiyanto mengungkit adanya dugaan kecurangan di masa itu.
Tak tinggal diam, Partai Demokrat melalui Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespon pernyataan Hasto Kristiyanto.
Bahkan, Kamhar menyinggung soal buron Harun Masiku yang diduga terkait dengan Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, komentar Hasto Kritiyanto tentang gaya kepemimpinan SBY juga menuai sorotan elit Partai Demokrat.
Baca juga: Skak Jajaran Demokrat AHY, Kubu Moeldoko Sepakat dengan Hasto PDIP, Beber Kelebihan Jokowi dari SBY
Baca juga: Nasib Kasus Harun Masiku, ICW Singgung Ada Kekuatan Besar, Sempat Dikaitkan dengan PDIP dan Hasto
Baca juga: Akhirnya Elektabilitas Ganjar Pranowo Samai Prabowo, Anies Tertahan, Cek Survei Terbaru Pilpres 2024
Hasto Kristiyanto bahkan menawarkan beasiswa kepada akademikus yang berminat menyusun penelitian ilmiah perbandingan kepemimpinan Jokowi dan SBY.
Dilansir dari Kompas.com, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto gagal move on untuk menerima kenyataan bahwa pasangan calon (paslon) yang diusung partainya kalah telak saat Pilpres 2009.
Sehingga, menurut Kamhar, Hasto kemudian mengungkit persoalan Pemilu 2009 dengan menyebut adanya berbagai kecurangan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi itu.
"Hasto kembali mengalihkan topik dari polemik tentang pengambilan keputusan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan presiden pendahulunya ke persoalan Pemilu 2009," kata Kamhar dalam keterangannya, Minggu (24/10/2021).
Kamhar menanggapi tudingan Hasto Kristiyanto yang menyebut adanya pendekatan kekuasaan dalam Pemilu 2009.
Pemilu 2009 berlangsung di tengah masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Publik masih ingat, kontestasi Pilpres 2009 diikuti 2 incumbent.
Selain Pak SBY, juga ada Pak Jusuf Kalla yang berpasangan dengan Pak Wiranto.
Jadi tak mungkin menggunakan pendekatan kekuasaan," imbuh dia.