News Video
NEWS VIDEO Pengakuan Karyawan Pinjaman Online yang Memakan Korban Ibu di Wonogiri Digaji Rp 15 Juta
Karyawan pinjaman online yang ditangkap polisi mengaku mendapat gaji Rp 15 hingga 20 juta.
HH menyatakan gaji yang besar membuatnya bertahan bekerja di pinjol ilegal tersebut.
Apalagi, dia sebelumnya hanya bekerja sebagai wiraswasta dan tidak lulus sekolah.
"Digaji Rp 15 juta sebulan. Sudah 9 bulan terakhir," tukasnya.
HH menyatakan isi pesan teror kepada seorang Ibu di Wonogiri hingga bunuh diri bukan dibuat olehnya.
Di perusahaan itu, dia hanya ditugaskan meneruskan SMS yang dikirimkan oleh pihak perusahaan.
"Kami bukan bagian neror. Kita hanya meneruskan SMS. kita bukan Yang neror."
"Semua narasi atau konten semua dari server yang di atas kita," jelasnya.
HH mengungkapkan cara kerja pinjol ilegal tersebut.
Menurutnya pihak perusahaan telah menyediakan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan penagihan kepada peminjam.
"Jadi awal mula kita siapkan laptop, WIFI, dan alat modem pool. Alat modem pool alat yang digunakan untuk kartu SIM card yang kita dapat dari atasan kita, dan kartu SIM card sudah teregistrasi dan sudah diaktivasi," jelasnya.
Selanjutnya peralatan itu dikoneksikan kepada alat modem pool tersebut.
Nantinya, modem pool itu akan diisi paket data oleh pihak perusahaan.
"Jadi pertama kita nyalain HP, koneksi ke semua mesin. Kedua kita akan memakai SIM card. Kartu SIM card kita colokin ke mesin. Mesin ini akan kita isi paket."
"Setelah isi paket sms, maka otomatis kita akan hidupkan di software yang ada di PC. setelah itu SMS otomatis akan terkirim ke penerimanya," ungkap dia.
HH menerangkan karyawan akan mendapatkan pelatihan sebelum bekerja di perusahaan pinjol ilegal tersebut.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika mengatakan ada tujuh orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Menurutnya masing-masing orang mendapatkan gaji maksimal Rp 20 juta per bulan.
"Di antara Rp 15 sampai Rp 20 juta per bulan," kata Helmy, Jumat (15/10/2021).