Berita Balikpapan Terkini

178 Mahasiswa Ikut Kegiatan Pertamina Goes To Campus di Balikpapan, Ingin Tahu Proses Bisnis Kilang

Sebanyak 178 mahasisswa hadir pada kegiatan daring yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional atau KPI Unit Balikpapan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
HO/KPI Unit Balikpapan
Sebanyak 178 peserta hadir pada kegiatan daring yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan. HO/KPI Unit Balikpapan.  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebanyak 178 mahasisswa hadir pada kegiatan daring yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional atau KPI Unit Balikpapan.

Antusias mahasiswa untuk mengetahui proses bisnis kilang tergambar dari jumlah peserta yang hadir pada kegiatan KPI Goes To Campus di Balikpapan itu.

Pertamina Goes To Campus di Balikpapan menghadirkan narasumber Direksi PT KPI yaitu Direktur Keuangan, Fransetya Hasudungan Hutabarat.

Direktur Keuangan PT KPI tersebut menjadi narasumber utama dengan menyampaikan proses transformasi Pertamina serta proses bisnis PT KPI.

Menurutnya, Pertamina membentuk organisasi holding dan sub holding yang simpel dan gesit serta terintegrasi dari hulu ke hilir.

Baca juga: Mahasiswa ITK Hadirkan Karya Lewat Kreasi dan Inovasi Saat Acara Pertamina Goes To Campus

Baca juga: Pertamina Goes To Campus Kunjungi ITK Balikpapan, Hadirkan Pembicara Christian Sugiono

Baca juga: Pertamina Goes To Campus di Samarinda Berlangsung Meriah

Itu guna mencapai aspirasi menjadi perusahaan energi global terdepan dengan nilai valuasi pasar US$ 100 Milyar di tahun 2024. "PT Kilang Pertamina Internasional ditunjuk sebagai sub holding Refining & Petrochemical," kata Fransetya.

Industri pengolahan, menurutnya akan menghadapi beberapa tantangan diantaranya bauran energi & electric vehicle.

Sementara, terkait dengan terbitnya aturan pemerintah No. 55 tahun 2019 untuk menyiapkan ekosistem. Yakni electric vehicle dan adanya Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang akan menyebabkan penurunan konsumsi berbasis fuel.

Maka, tantangan kedua adalah fluktuasi harga minyak yang dapat menyebabkan keuntungan kilang akan menurun.

Tantangan berikutnya adalah importir produk petrochemical. Saat ini Indonesia menjasi salah satu net importir produk petrokimia. "Tugas di PT KPI memang tidak mudah," ujarnya.

Baca juga: Talkshow Tribun Kaltim Goes to Campus, Tips Rumah Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Namun PT KPI, menurut Fransetya juga tidak tinggal diam. Beberapa langkah yang dilakukan sudah diambil.

Diantaranya mendukung program pemerintah dalam program biofuel dengan memproduksi B30, uji coba BioAvtur serta rencana pembangunan green refinery.

Selain itu, KPI juga memproduksi produk petrokimia yang bernilai tinggi sehingga meningkatkan profitabilitas kilang serta menurunkan neraca keuangan importir Indonesia.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Pjs GM KPI Unit Balikpapan Ari Dwikoranto. Ari memaparkan tentang proses bisnis dan operasional di unit Balikpapan.

Ari juga menyampaikan tentang proram pengembangan kilang yang saat ini sedang dilaksanakan di Balikpapan. "Kilang Balikpapan nantinya akan semakin besar dan semakin memiliki fungsi strategis di Indonesia," terangnya.

Baca juga: Gelar Police Goes To Campus, Dirlantas Polda Kaltim Ajak Mahasiswa Sosialisasikan Bahaya Laka Lantas

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved