Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Menurun, Perekonomian Diprediksi Mulai Pulih pada Semester II 2022

Percepatan program vaksinasi serta penerapan berbagai kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat oleh pemerintah membuahkan hasil.

Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sejak beberapa bulan ke belakang. Meskipun demikian, kinerja perekonomian nasional belum pulih sepenuhnya. Perekonomian diprediksi baru mulai pulih paling cepat pada semester II 2022. 

TRIBUNKALTIM.CO - Percepatan program vaksinasi serta penerapan berbagai kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat oleh pemerintah membuahkan hasil.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sejak beberapa bulan ke belakang.

Meskipun demikian, kinerja perekonomian nasional belum pulih sepenuhnya.

Baca juga: Aturan Karantina Jadi 3 Hari, Pemerintah Pastikan Tidak Ada Penurunan Kualitas Deteksi Varian Baru

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perekonomian baru mulai pulih paling cepat pada semester II 2022.

Namun dengan syarat, kondisi pandemi di Indonesia semakin terkendali dan kinerja pelaku UMKM kembali berjaya seperti masa-masa sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Perhitungan BRI, recovery itu akan terjadi terutama bagi pelaku UMKM itu pada triwulan I 2023. Karena (situasi pandemi) sudah terakselerasi dengan baik, serta masyarakat semakin disiplin prokes. Tinggal memelihara momentum ini saja," papar Supari dalam diskusi bersama FMB9, Jumat (5/11/2021).

"Tapi, kalau ekosistem bisa dipertahankan, maka recovery UMKM bisa dipercepat. Setidaknya pada semester II-2022 omsetnya (UMKM) itu seperti pre-Covid-19," sambungnya.

Baca juga: Lawan Penyebaran Kabar Bohong, Kemenkominfo Bagikan Cara Identifikasi Berita Mengandung Hoaks

Untuk itu, lanjut Supari, pemerintah diminta untuk tetap memberikan stimulus keuangan dan relaksasi kepada masyarakat yang layak menerima manfaat melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Untuk program PEN sektor UMKM seperti Banpres produktif usaha mikro (BPUM) serta subsidi bunga.

Sedangkan untuk program-program pemulihan di sektor perlindungan sosial, di antaranya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan bantuan relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Oleh karena itu, sesungguhnya yang diperlukan nanti (2022), bansos reguler tetap diperlukan. Karena krisis pandemi walaupun sudah selesai tetap diperlukan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BRI Prediksi Kinerja Perekonomian dan UMKM Baru Pulih Sepenuhnya di Pertengahan 2022, https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/11/05/bri-prediksi-kinerja-perekonomian-dan-umkm-baru-pulih-sepenuhnya-di-pertengahan-2022.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved