Berita Berau Terkini
Kepala BI Kaltim ke Pulau Maratua Berau, Ingatkan Pola Pikir Warga Harus Berbasis Wisata
Bank Indonesia menilai potensi pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) cukup tinggi.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BERAU - Bank Indonesia menilai potensi pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) cukup tinggi.
Tidak hanya di Kabupaten Berau saja yang memiliki potensi wisata di Kaltim.
Beberapa daerah lain pun juga memiliki potensi wisata yang bernilai ekonomi.
Hanya saja ia meminta pemerintah daerah baik Kabupaten Kota maupun Provinsi.
Baca juga: Bangun BTS di Akhir Tahun, Tempat Wisata Pulau Maratua akan Terlepas dari Wilayah Blank Spot
Baca juga: Tunjang Pengembangan Pariwisata Pulau Maratua, Bupati Tinjau Pengerjaan Jalur Dua Bohe Silian
Baca juga: Kerjasama TNI-Polri, Kecamatan Siagakan Petugas Periksa Kesehatan Pengunjung Pulau Maratua
Selain infrastruktur, peningkatan pelayanan pariwisata juga perlu diperhatikan.
Kepala BI Perwakilan Kaltim, Tutuk SH Cahyono, Sabtu (6/11/2021) mengatakan, masyarakat lokal turut memberikan peningkatan kualitas dalam memberikan layanan ke wisatawan.
Ia mencontohkan ketika kunjungan di kampung Teluk Alulu Kecamatan Maratua Kabupaten Berau.
Ada resort yang dikelola masyarakat, oleh-oleh amplang ikan Bengellus dibantu BI.
Dalam hal tersebut, masyarakat dapat memberikan kualitas pelayanan kepada wisatawan. Sehingga wisatawan mau ingin berlama-lama menginap di Maratua.
Sehingga dengan lamanya wisatawan itu aliran uang maupun ekonomi maju. Bahkan ia optimis jika hal terus ditingkatkan, maka tak mungkin menggeser produksi batubara sebagai penyumbang devisa.
Selain peningkatan kualitas, pelayanan dan keramahan ke Wisatawan perlu diperhatikan. Ia mencontohkan pulau Bali.
Baca juga: Bangun Rambu-rambu, Pulau Maratua Dapat Bantuan Rp 330 Juta dari Kementerian Desa Tertinggal
Keramahan di Pulau Dewata itu menjadi budaya wajib. Paling penting mindset harus berubah. Seperti Bali membangun mindset atau pola pikir melayani.
"Kalau saya (masyarakat) ramah tidak makan saya jadi membangun melayani orang. Kuncinya di situ bagaimana tamu nyaman. Jadi tamu habiskan duit lama di tempat wisata," ucapnya. (*)