Kabar Artis

Taufik Hidayat Siap Jika Ditunjuk Jokowi Jadi Menpora, Blak-blakan Tolak Sogokan Malaysia

Pebulutangkis senior Taufik Hidayat baru baru ini disorot setelah mengomentari Menteri Pemuda dan Olahraga, siapkah jadi Menpora?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Tonight Show
Taufik Hidayat ungkap minatnya untuk menjadi menpora 

TRIBUNKALTIM.CO - Pebulutangkis senior Taufik Hidayat baru baru ini disorot setelah mengomentari Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) Zainudin Amali.

Taufik Hidayat menyorot Zainudin Amali buntut dari tidak dikibarkannya Bendera Indonesia di ajang Thomas Cup.

Legenda bulu tangkis Indonesia ini sering memberi masukkan terkait olahraga indonesia terutama bulu tangkis.

Taufik Hidayat juga menyorot Lembaga Anti Doping Indonesia ( LADI) atas tidak dipenuhinya persyaratan WADA yang membuat indonesia sampai terkena sanksi. 

Sebagai atlet bulu tangkis terakhir yang membawa pulang piala Thomas, Taufik Hidayat mengaku kesal saat mendengar Menpora akan melakukan lobi kepada WADA untuk mencabut sanksinya. 

Pria yang sering menyuarakan keluh kesahnya terutama terkait olahraga itu buka suara bahwa dirinya pernah ditawari untuk mengalahkan diri di Asean Games. 

Baca juga: Di Mata Najwa, Taufik Hidayat Sentil LADI, Tugas Atlet Bertanding, Nggak Gampang Menaikkan Bendera

Baca juga: Taufik Hidayat Trending di Twitter, Kritik LADI, Menpora, KONI, dan KOI: Bikin Malu Indonesia

Baca juga: Taufik Hidayat Bongkar Rencana Suap Rp 400 Juta Manajer Bulu Tangkis Malaysia di Asian Games

Pernah diketok oleh salah satu official dari tim bulu tangkis Malaysia bahkan ditawari 3 sampai 4 kali lipat dari bonus pemenang yang dijanjikan oleh negara. 

Namun dirinya menolak dan menang melawan Malaysia dan menjadi juara pertama di Asean Games pada tahun itu.

Kecurangan seperti ini diakuinya telah terjadi beberapa kali di dunia olahraga. 

Suami dari Ami Gumelar itu sempat tertegun mendengar pertanyaan Vincent terkait bagaimana jika dirinya ditawari menjadi Menpora oleh Presiden Joko Widodo.

Sebagai salah satu atlet bulu tangkis yang paling diingat oleh masyarakat indonesia, Taufik Hidayat sudah menorehkan banyak prestasi bagi perbulutangkisan Indonesia. 

Baca juga: Hasil Persija vs Persib Final Piala Menpora 2021 Lengkap Cuplikan Gol, Taufik Hidayat Trending!

Baca juga: SERU Live Streaming Yonex Mix and Match Tim Taufik Hidayat vs Candra Wijaya, Minions - FajRi Dipisah

Baca juga: Yonex Legends Vision Mix & Match Indonesia 11 Desember, Line Up Tim Taufik Hidayat vs Candra Wijaya

“Itu amanah” jawab Taufik Hidayat meng-iyakan.

Menjabat sebagai dewan kepengurusan PBSI Jawa Barat, dirinya mengaku jika diangkat menjadi Menpora, akan mengevaluasi dan membenahi internal.

Baru membenai skala eksternal dengan cakupan yang lebih besar di olahraga Indonesia. 

Mengetahui dan memahami permasalahan yang ada di dunia olahraga indonesia. 

“Jangan udah diangkat disitu, ngerasa jabatan tinggi (tapi) gak ngerti.

Ngerasa jabatan tinggi (tapi) sok tau” ujar Taufik.

Menantu dari mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar itu mengaku berminat untuk masuk ke politik demi membenahi olahraga Indonesia. 

Nasib Indonesia Sama dengan Thailand

Bendera Indonesia Tidak Boleh Berkibar di Thomas Cup

Akhirnya, Indonesia meraih juara Thomas Cup 2020 setelah mengalahkan China dengan skor 3-0 di final Thomas Cup 2020, Minggu (17/10/2021).

Sayangnya, Indonesia tidak diperkenankan mengibarkan bendera Merah Putih di Ceres Arena, Aarhus, Denmark tempat berlangsungnya Piala Thomas dan Uber 2020.

Baca juga: REAKSI Mantan Atlet dan Anggota DPR Kritik Kemenpora Buntut Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup

Sebagai gantinya adalah bendera Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ( PBSI ).

Meski tak ada bendera Merah Putih, namun lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap dikumandangkan di Ceres Arena, Aarhus Denmark.

Para pemain dan pelatih yang berdiri di podium dengan medali emas hanya berdiri tegak dan menyilangkan satu tangan di bahu selama lagu Indonesia Raya berkumandang. 

Indonesia tak dapat mengibarkan bendera Merah Putih di podium Thomas Cup lantaran sanksi dari World Antidoping Agency ( WADA ) atau Badan Antidoping Dunia.

Serupa dengan Indonesia, adalah Thailand.

Tim Uber Thailand yang naik podium sebagai peraih medali perunggu juga tidak bisa mengibarkan bendera negaranya karena terkena sanksi dari WADA.

Awal Oktober 2021, WADA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia lantaran dianggap tidak mematuhi syarat dan prosedur antidoping.

WADA merupakan badan yang mengawasi penggunaan obat-obatan atau doping pada atlet-atlet di tiap negara.

Baca juga: Menpora Zainudin Amali jadi Sorotan, Mata Najwa Singgung Juara Thomas Cup tanpa Bendera Merah Putih

Baca juga: Mata Najwa Malam Ini Servis Manis Bulu Tangkis, Sorot Merah Putih tak Berkibar di Thomas Cup 2021

Ada 5 negara atau lembaga yang dinilai tidak patuh terkait masalah doping oleh WADA, yakni:

- Federasi Bola Basket Internasional Tuli (DIBF)

- Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO)

- Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK)/Korea Utara

- NADO Indonesia atau Lembaga Antidoping Indonesia (LADI)

- Federasi Olahraga Gira Internasional (IGSF) NADO

- Thailand

Kelima negara atau lembaga tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketidakpatuhan yang dilakukannya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved