Berita Balikpapan Terkini
Tiga Bandar Narkoba dari Lapas Klas IIA Balikpapan Dipindahkan ke Nusakambangan, Ini Alasannya
Tiga narapidana berinisial NS, YB, dan FR asal Lapas Klas IIA Balikpapan dipindahkan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (5/11/2021) lalu
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tiga narapidana berinisial NS, YB, dan FR asal Lapas Klas IIA Balikpapan dipindahkan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (5/11/2021) lalu.
Ketiga WBP tersebut diketahui divonis atas dasar peredaran narkoba atau biasa disebut bandar untuk kemudian mendapatkan pembinaan di Nusakambangan.
Pemindahan dipimpin Kadiv Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Kaltim, Jumadi, beserta Kalapas Klas IIA Balikpapan dan pejabat lainnya.
Melalui keterangan tertulisnya, Jumadi menjelaskan, pemindahan narapidana tersebut adalah untuk mendapatkan binaan lanjutan.
"Pemindahan narapidana ke Lapas Nusakambangan tersebut merupakan komitmen Pemasyarakatan untuk memutus mata rantai peredaran gelap narkoba," ujar Jumadi, melalui keterangan tertulisnya.
Baca juga: Lapas Narkotika Samarinda Kelebihan Kapasitas, Tahanan bisa Dipindah ke Nusakambangan, Ini Syaratnya
Baca juga: 9 Terpidana Mati Dipindah ke Nusakambangan, Bakal Jalani Eksekusi?
Baca juga: Dua Napi Teroris Perempuan dan Bayinya Ikut Dipindah ke Nusakambangan
Disamping itu, lanjut dia, pemindahan narapidana juga sebagai bentuk pencegahan adanya gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas.
Menurut Jumadi, langkah itu terus diinternalisasikan Kemenkumham kepada seluruh jajaran. Baik pimpinan tertinggi hingga pelaksana di lapangan.
Dimintai keterangan, Kalapas Klas IIA Balikpapan, Pujiono Slamet menjelaskan, pada praktiknya sebelum dipindahkan, mereka digeledah hingga benar-benar dipastikan steril.
"Tujuannya untuk memastikan mereka bebas dari barang terlarang," ujar Pujiono, Minggu (7/11/2021).
Kata dia, pemindahannya pun dikawal ketat bahkan melibatkan 3 personel dari Polresta Balikpapan dan 4 petugas dari Lapas Klas IIA Balikpapan itu sendiri. "Jadi, intinya, mereka dipindah untuk dibina," tutur Pujiono. (*)