Berita Nasional Terkini
Teror Menimpa Orangtua & Kerabat Veronica Koman, Ledakan, Bangkai Ayam Hingga Surat Ancaman
Teror demi teror dialami keluarga dan kerabat dari aktivis HAM, Veronica Koman
"Paket tersebut disimpan di dalam rumah, enggak tahu isinya apa," lanjut Michael.
Pada Minggu malam, kerabat Veronica mengembalikan paket berwarna biru itu ke tempat semula di pintu masuk.
Lalu, tim advokasi Papua mendatangi rumah kerabat Veronica Koman bersama tim Densus 88 dan Kepolisian dari Polres Jakarta Barat.
Baca juga: Veronica Koman yang Jadi DPO Polri Tampil di TV: Orangtua Saya 2 Kali Menangis Minta Saya Berhenti
Paket tersebut ternyata berisi bangkai ayam dan tulisan berisi ancaman untuk Veronica Koman.
"Kami menghampiri rumah anggota keluarga (Veronica), mereka (polisi) melakukan pemeriksaan. Rupanya isi (paket) itu ada bangkai ayam dan ada tulisan teror-teror seperti itu. Tulisan itu ancaman kepada Veronica Koman," kata Michael.
Adapun, isi pesan ancaman yang dikirim bersama bangkai ayam itu adalah "Siapapun yang menyembunyikan Veronika Koman, maka akan bernasib sama seperti bangkai ini".
Ya, nama Veronica Koman menjadi sorotan usai penyerangan yang terjadi di rumah orangtuanya di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (7/11/2021).
Lantas siapakah sebenarnya Veronica Koman?
Catatan Kompas.com, Veronica Koman merupakan seorang pengacara publik yang kerap menangani isu Papua dan pengungsian internasional.
Baca juga: Dua Kali Mangkir Pemanggilan, Polda Jatim Umumkan Veronica Koman Berstatus Daftar Pencarian Orang
Beberapa kliennya merupakan warga negara asal Afghanistan dan Iran yang mencari suaka di Indonesia.
Veronica membantu mereka mendapatkan status pengungsi sebagaimana yang diatur oleh organisasi internasional yang memberi perlindungan terhadap pencari suaka (UNHCR).
Sebagai aktivis, Veronica lantang menyuarakan isu-isu kemerdekaan untuk Papua.
Pada 2019, ia ditetapkan sebagai tersangka karena dituduh melakukan provokasi terhadap mahasiswa Papua yang berada di Surabaya, Jawa Timur, hingga kerusuhan terjadi di asrama tersebut.
Veronica kemudian dipanggil pihak kepolisian, namun dirinya mangkir dari kewajiban pemeriksaan.
Diduga saat itu Veronica tidak berada di Indonesia.