Benarkah di Luar Angkasa Sama Sekali Tak Ada Gravitasi? Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Benarkah di luar angkasa sama sekali tak ada gravitasi? simak fakta sebenarnya.
Penelitian ini sudah dipublikasikan melalui Jurnal Nature pada 22 September 2021.
Namun, galaksi-galaksi juga bisa melakukan peremajaan atau terbentuk kembali dengan cara menyerap galaksi-galaksi kecil dan gas awan di sekitarnya.
Mengenai penyebab kematian galaksi-galaksi tersebut, para peneliti dan ilmuwan masih belum mengetahui alasannya.
Teleskop Hubble yang membantu para ilmuwan mengerjakan tugasnya ini memiliki fungsi untuk mendeteksi galaksi-galaksi.
Baca juga: Ditemukan Ribuan Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti, Melahap Seluruh Planet di Sekitarnya
Namun, galaksi-galaksi yang ada di ruang angkasa tersebut jaraknya sangat jauh, sehingga harus menggunakan teknik pelensaan gravitasi.
Artinya, tim peneliti menggunakan teleskop alami yang berasal dari gugus galaksi supermasif yang lebih dekat dengan bumi.
Cahaya dari objek yang jauh tersebut dapat diperbesar dengan bantuan gravitassi dari gugus galaksi supermasif tersebut.
Dengan menggunakan pelensaan gravitasi dari teleskop alami ini, para peneliti dapat melihat galaksi yang jaraknya jauh, supermasif, dan pertama menghentikan pembentukan bintang.
Para peneliti dari NASA berpendapat, mungkin di masa depan seperti pada tahun 2030 hingga 2040-an, manusia bisa membuat teleskop yang lebih canggih.
Namun, untuk saat ini hasil pekerjaan dari Teleskop Hubble dan pelensaan gravitasi sudah memberikan hasil yang kuat.
Faktanya, Teleskop Hubble yang berhasil diperbaiki pada 16 Juli 2021 ini tadinya mengalami kerusakan yang terdeteksi pada 13 Juni 2021.
Dalam sepuluh tahun belakangan, kerusakan yang dialami Teleskop Hubble termasuk kategori kerusakan terparah.
Setelah melewati tiga minggu penelitian, penyebab kerusakan pada teleskop baru ditemukan.
NASA mulai menggunakan perangkat cadangan pada 30 Juni tahun ini, dilanjutkan dengan simulasi kesiapan komponen pada 6 Juli.
Setelah simulasi berjalan sukses, NASA mulai melakukan pengalihan operasi pada 15 Juli.
Sehingga keesokan harinya, pada tanggal 16 Juli, Teleskop Hubble sudah bisa diaktifkan kembali.(*)