Berita Nunukan Terkini
Pedagang Sembako di Nunukan Beralih Dagang Tas Anyaman Khas Tidung
Gara-gara pandemi Covid-19 pedagang sembako di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, ini beralih dagang tas anyaman.
"Saya pesan dari Samarinda itu setengah jadi. Biasanya kan agak kasar di dalam tasnya, jadi saya pasang furing. Kalau ada konsumen yang mau tambahan resleting, bisa juga," tuturnya.
Tas anyaman khas Tidung yang didatangkan dari Samarinda itu, bermacam-macam motifnya. Semua itu kata Salbiah tergantung permintaan konsumen.
Untuk harga jual tergantung besar kecilnya ukuran tas termasuk original atau calour.
"Saya ambil ada yang original (tanpa pewarna) ada juga yang sudah berwarna. Saya jual mulai Rp30 ribu itu yang berwarna tapi ukurannya kecil," tuturnya.
"Kalau yang original dan kecil itu Rp 20 ribu. Ada yang Rp 80 ribu yang sedang dan paling mahal Rp 100 sampai 150 ribu," ungkapnya.
Selama pandemi ini, konsumen tas anyaman khas Tidung itu terbilang sepi. Kendati begitu, Salbiah tetap berusaha menjual kepada rekan terdekatnya.
Bahkan, dia berharap ketika lockdown Tawau sudah dibuka, Salbiah rencanakan untuk mencari konsumen sampai ke negeri jiran, Malaysia.
"Memang pandemi ini sepi pembeli. Tapi nanti begitu Tawau sudah buka, saya akan jual ke sana. Karena sudah ada beberapa konsumen di Tawau yang nanya soal tas anyaman itu," beber Salbiah. (*)