Virus Corona di Samarinda

Aksi Unik dalam Vaksinasi Covid-19 di SMP Negeri 1 Samarinda

Ada yang unik dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Dinkes, Disdik, Binda, dan BKKBN Kaltim.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/JINO KARTONO
Kepala Sekolah SMPN 1 Samarinda Mulyadi sekaligus panitia kegiatan vaksinasi massal yang diadakan Disdik, Dinkes dan BKKBN Kaltim, Rabu (17/11/2021). TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ada yang unik dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Dinkes, Disdik, Binda, dan BKKBN Kaltim di auditorium SMP Negeri 1 Samarinda, Rabu (17/11/2021).

Beberapa sekolah tingkat SMP terlihat berbaris rapi di dalam auditorium itu.

Mereka membawa papan maupun spanduk bertuliskan nama masing-masing sekolah.

"SMP 47, SMP 47 disini!," seru salah satu murid yang diduga pimpinan kelompok tersebut.

Baca juga: Binda Kaltim Bersama BKKBN Vaksinasi Covid-19, akan Pemetaan ke Pelajar Samarinda yang Belum

Baca juga: Binda Kaltim Gelar Vaksinasi Pelajar di SMKN 1 Samarinda, Kepsek Akui Dapat Jatah 500 Dosis

Baca juga: Penajam Paser Utara Ingin Turunkan Level PPKM, Binda Kaltim Gencarkan Vaksinasi Covid-19

Sehingga masing-masing siswa dari sekolah yang berbeda berkelompok.

Ketika tiap-tiap sekolah dipanggil nakes untuk diperiksa kesehatannya maupun divaksin, mereka langsung duduk di kursi yang disediakan panitia.

Kepala sekolah SMP Negeri 1 Samarinda sekaligus panitia pelaksana Mulyadi mengatakan hal tersebut memang sudah diinfokan kepada masing-masing.

Pihaknya meminta agar masing-masing wali murid atau perwakilan sekolah dapat mengkordinir para siswa yang akan divaksin.

Baca juga: Binda Kaltim Gelar Vaksinasi Massal bagi Pelajar di PPU selama 3 Hari

Selain itu tujuan vaksin berkelompok itu untuk menghindari agar para siswa-siswi tidak berpencar.

Apalagi siswa baru yang belum mengenal satu dengan lainnya yang berpotensi, murid tersebut tidak mendapat giliran divaksin. Dengan adanya pengelompokan ini akan mudah ketika divaksinasi.

Dia menyatakan, sudah koordinasi masing-masing sekolah belum tatap muka siswanya tidak kenal gurunya.

"Sehingga perlu perhatian agar siswa dikawal," ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah 10 kali menjadi panitia vaksinasi massal. Dari 10 kali kegiatan sudah 30 ribu pelajar yang divaksin.

Bahkan pihaknya sudah kordinasi masing-masing puskesmas untuk mengirimkan nakes dan vaksinator.

Ada 13 tim yang dimana dalam satu tim berisikan 10 orang nakes.

"Perkiraan jam 12 selesai. Namun kendala macet dan sebagainya bisa sampai sore. Pengalaman biasanya satu jam bisa 1000 dosis," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved