Protes Tambang di Kaltim

Pengurus PMII Tuntut Gubernur Kaltim Datangi Mahasiswa Jelaskan Persoalan Izin Tambang

PMII Pengurus Kordinator Cabang Kaltim-Kaltara, terus menyuarakan aspirasi mereka terkait izin tambang dari beberapa perusahaan yang akan habis

TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII Kaltim-Kaltara menggelar unjuk rasa di depan kantor Gubernur, Kamis (18/11/2021). Mereka meminta pemerintah bertindak tegas terkait kontrak tambang dari beberapa perusahaan yang akan habis dalam waktu dekat ini. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Kondisi cuaca di Kota Samarinda yang sebelumnya panas berubah menjadi hujan deras.

Meskipun hujan deras terus mengguyur, para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII Pengurus Kordinator Cabang Kaltim-Kaltara, terus menyuarakan aspirasi mereka terkait izin tambang dari beberapa perusahaan yang akan habis dalam waktu dekat ini.

Mereka pun meminta agar kepala Dinas ESDM atau perwakilan mendengarkan aspirasi mereka secara langsung.

Namun hanya perwakilan dari ESDM yang datang menemui mahasiswa. Ketika berdiskusi, para mahasiswa tidak puas akan statmen perwakilan dinas ESDM.

"Kami kecewa atas sikap dari ESDM tadi. Mereka menyebut kematian 40 orang di lubang tambang karena masalah teknis. Terus tadi kami mendengarkan bahwa korban lubang tambang hanya dibayar perusahaan cuma Rp 2 ribu," ucap Ketua PKC PMII Kaltim-Kaltara Zainuddin.

Baca juga: PMII Tuntut Ketegasan Pemprov Kaltim Atas Izin Tambang yang akan Habis: Perbaiki Lingkungan

Baca juga: BREAKING NEWS PMII Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Kaltim, Soal Perusahaan Tambang

Baca juga: PMII Kaltim Kaltara Berkunjung ke Polda Kaltim, Wakapolda Imbau Mahasiswa Jauhi Narkoba

Di tengah hujan yang semakin lebat, mahasiswa mendorong agar Kadis ESDM hadir. Mereka terus berorasi di tengah derasnya hujan.

Selang setengah jam tidak ada respon, mereka pun memaksa masuk ke kantor Gubernur. Aksi dorong-dorongan pintu gerbang kantor Gubernur tidak terelakkan.

Mahasiswa terus mendorong gerbang yang ditahan oleh personel satpol PP dan kepolisian.

Selang beberapa menit kemudian Kepala Satpol PP Kaltim I Gede Yusa menelpon Kadis ESDM C. Benny. Telpon pun diangkat oleh kadis ESDM.

"Pada mahasiswa ingin bicara ke bapak mereka ingin aspirasi mereka didengar bapak," kata Gede Yusa kepada C. Benny melalui via telepon.

Lantas telepon Kasatpol PP itu diserahkan ke para mahasiswa. Dalam perbincangan telepon itu, C. Benny meminta agar pertemuan dengan para mahasiswa digelar Senin (22/11/2021).

Sebelumnya diberitakan Ketua PKC PMII Kaltim-Kaltara Zainuddin mengatakan kegiatan ini untuk menindaklanjuti kejadian-kejadian buruk yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan.

Salah satunya ada 40 warga yang meninggal dikarenakan lubang tambang. Yang terbaru yaitu salah satu remaja mati di lubang tambang di kelurahan Makroman kecamatan Sambutan Kota Samarinda.

"Menolak perpanjangan kontrak PT KPC mhu dan PKP2B lainnya di tahun 2021 alasan kita tolak pemerintah tidak pernah evaluasi dua perusahaan ini," ucap Zainuddin.

Selain puluhan warga yang meninggal dikarenakan lubang tambang, mereka menuntut agar pemerintah bersikap tegas.

Bahkan dalam beberapa kasus warga selalu mendapatkan diskriminasi terkait lahan mereka yang digunakan sebagai tambang.

"Kasus diskriminasi Proses pembebasan lahan tambang kita menolak proses pertambangan tersebut. Masyarakat yang merasakan tambang, Gubernur harus bersikap. Target kita bagaimana gubernur hadir dan instansi pemerintah terkait kemudian," ucapnya.

Baca juga: Rahmat Surya Siap Maju Jadi Ketua PC PMII Kota Samarinda, Program Unggulan Digeber

Diberitakan sebelumnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kalimantan Timur-Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur, Kamis (18/11/2021).

Aksi tersebut sekaligus bentuk aspirasi para mahasiswa kepada pemerintah provinsi Kaltim.

Kordinator aksi Nazar mengatakan aksi ini terkait isu izin pertambangan yang akan atau habis masa kontraknya.

Mereka meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti perusahaan tersebut.

Mereka rencananya akan melakukan aksi pukul 09.30 WITA. Namun pukul 11.00 WITA mereka melakukan aksi. "Masih nunggu kawan PMII Kukar. Rencananya jam 11 lewat," ucapnya.

Direncanakan ada ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa depan kantor Gubernur. Mereka berkumpul di depan pintu gerbang Universitas Mulawarman.

Setelah itu, mereka konvoi dan berkumpul di depan museum taman Samarendah.

"Kita long march ke kantor gubernur," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved