Mata Najwa

Reaksi Kemenkumham DIY, Eks Napi Lapas Yogyakarta Blak-blakan di Mata Najwa, Ngaku Disiksa

Mantan warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta blak-blakan di Mata Najwa mengadukan perlakuan tidak manusiawi yang mereka alami.

Editor: Ikbal Nurkarim
YouTube Najwa Shihab
Gusti Ayu Putu Suwardani saat menanggapai adanya kasus dugaan kekerasan terhadap eks napi oleh oknum di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta di acara Mata Najwa, Kamis (18/11/2021). 

Vincentius menjelaskan bahwa pada 26 April lalu saat bulan puasa, ia bersama dua rekannya yang non muslim disuruh dan dipaksa makan pepaya busuk tersebut dan tidak boleh dimuntahkan.

"Tidak boleh kita muntahin. Saya sempat muntah kan, karena rasanya juga pahit kan kulit-kulit pepaya itu.

Langsung saya dipaksa pokoknya 'Nggak boleh dimuntahin, nggak boleh dibuang, itu harus kamu ambil lagi' kita nggak boleh ambil pakai tangan gini.

Jadi langsung ambil pakai mulut, ambil muntahan kita di tanah lagi," ungkap Vincentius.

Ditanya Najwa Shihab apa yang menjadi penyebab sampai mendapat perlakuan itu, Vincentius mengaku tidak tahu.

Walaupun sebagai resividis, dia dan teman-temannya yang lain tetap mendapat perlakuan yang sama.

Berbeda dengan Vincentius, Yunan Efendi yang juga merupakan eks napi Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta awalnya disiksa lantaran membawa handphone setelah lebaran.

Karena ketahuan, Yunan Efendi mengaku langsung dibawa ke tempat registrasi dan diminta untuk buka baju kemudian dilakukan tes urine.

Pada pemeriksaan itu, terdapat 15 orang petugas yang mendampinginya kemudian dia dipukul, diinjak-injak dan ditampar.

Bahkan, diakui Yunan, karena hasil urinenya negatif, oknum petugas itu memintanya minum urinenya sendiri.

"Saya disuruh minum sama petugas, saya nggak mau, saya lebih milih digebukin lah, daripada saya harus milih minum air seni saya sendiri.

Akhirnya saya disuruh buat cuci muka, di situ saya tetap nggak mau, saya dipukulin lagi, abis itu air kencing saya disiram di muka saya.

Baca juga: Di Mata Najwa, Sebut Soal 3 Putrinya, Nadiem Makarim Ungkap Alasan Permendikbud PPKS Sangat Penting

Habis itu saya cuma disemprot pakai air, nanti kering semprot lagi, kering semprot lagi sambil dipukulin lagi," tutur Yunan Efendi.

Sementara, Mr A menyampaikan hal serupa seperti yang dialami rekan-rekannya di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.

Diceritakan bahwa Mr A pernah bersama 60 orang napi disuruh guling-guling di jalanan aspal saat sedang hujan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved