Berita Nasional Terkini
Terbongkar, Tersangka Teroris yang Dibekuk Densus 88 Pernah Ngobrol di Istana Negara dengan Jokowi
Terbongkar, tersangka teroris yang dibekuk Densus 88 pernah ngobrol di Istana Negara dengan Jokowi
Berarti kecolongan membiarkan seorang teroris masuk Istana.
Sangat berbahaya ini, sangat kontradiktif," ujar dia.
Farid Okbah ditangkap Densus 88 di Pondok Melati, Bekasi, Selasa (16/11/2021) bersama Ahmad Zain An-Najah dan Anung Al Hamad.
Polisi mengatakan, Farid Okbah merupakan bagian dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang berstatus sebagai anggota Dewan Syariah Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (BM ABA).
Farid Okbah juga merupakan pendiri Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono menyatakan, penangkapan tiga tersangka teroris JI di Bekasi pada Selasa itu berangkat dari keterangan 28 tersangka dan sejumlah ahli.
Baca juga: Pecah Kontak Senjata dengan TNI-Polri, 1 Teroris Tewas, KKB Papua Kehilangan Pimpinannya
Selain itu, juga ada sejumlah dokumen lainnya yang mengarah pada keterlibatan ketiga tersangka dalam kegiatan kelompok teroris JI.
"Ada 28 BAP pemeriksaan tersangka, ketarangan ahli, dan dokumen-dokumen yang menjurus kepada para tersangka yaitu FAO (Farid Ahmad Okbah), AZA (Ahmad Zain An-Najah), dan AA (Anung Al-Hamad)," kata Rusdi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Keluarga Ingin Temui Kapolri
Tim kuasa hukum dan keluarga Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al Hamad berencana datang ke Mabes Polri, Kamis (18/11/2021) ini.
Kuasa hukum ketiga tersangka teroris tersebut, Ismar Syafruddin, mengatakan, keluarga ingin bertemu dengan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo untuk mengetahui keberadaan Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al Hamad.
"Rencananya kami ke Kapolri, nanti terserah mau diarahkan ke mana.
Kami langsung saja (tidak bersurat)," kata Ismar saat dihubungi, Kamis.
Menurut Ismar, sejak Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al Hamad ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Selasa (16/11/2021), keluarga sama sekali tidak tahu keberadaan mereka.
Ia mengatakan, kedatangannya serta anggota keluarga untuk memastikan proses penegakan hukum berjalan sesuai aturan.