Berita Nasional Terkini
Kasus Subang Terbaru , Pelaku Tahu Amel Punya 3 HP & Disimpan di Mana Saja? Log Panggilan Diselidiki
Terbaru, salah satu yang menjadi sorotan di kasus Subang, khusus di YouTube adalah seputar hilangnya 3 HP milik Amel.
TRIBUNKALTIM.CO - Hingga saat ini, terhitung sudah 3 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang, belum kunjung terungkap.
Diberitakan sebelumnya, ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu atau Amel (23) menjadi korban meninggal dalam keadaan mengenaskan.
Tuti dan Amalia ditemukan tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard secara tragis, (18/8/2021) lalu.
Terbaru, salah satu yang menjadi sorotan di kasus Subang, khusus di YouTube adalah seputar hilangnya 3 HP milik Amel.
Baca juga: Kuasa Hukum Pastikan Danu & Yoris Aman, Siapa Sebenarnya Saksi Kasus Subang Terakhir yang Diperiksa?
Baca juga: Oknum yang Diduga Suruh Banpol Disorot Jelang TSK Kasus Subang Diungkap, Kuasa Hukum: Temuan Penting
Baca juga: Ada Langsung Ditahan? Kades Kaget Dengar Pemeriksaan Terakhir Saksi Kasus Subang Digelar Hari Ini
Dari hasil penyelidikan kepolisian, tidak ada tanda pencurian dalam kasus tewasnya ibu dan anak yang ditemukan di dalam bagasi mobil mewah di kediaman mereka, di Jalan Cagak, Subang Jawa Barat.
Satu-satunya barang yang diduga dibawa kabur oleh pelaku, adalah ponsel milik Amel.
Menurut kakak korban, Yoris, ponsel Amel berjumlah 3 unit dan seluruhnya hilang.

Ketiga ponsel tersebut adalah Iphone 11 warna merah, kemudian HP Ipad, dan yang terakhir adalah HP dengan merk Samsung.
"Kalau barang yang hilang itu HP Amel. Satu HP iPhone 11 warna merah, HP iPad, yang ketiga itu HP Samsung," tambah Yoris, seperti dilansir TribunJakarta.com di artikel berjudul Cuma HP Amel yang Hilang dari TKP Kasus Pembunuhan di Subang, Sahabat: Checklist Dua, Gak Dibalas.
Ponsel korban menjadi satu-satunya barang yang dibawa oleh pelaku meski di lokasi ada uang tunai Rp30 juta dan juga perhiasan dan ATM milik korban.
"Kalau untuk barang enggak ada yang hilang kecuali HP Amel yang jumlahnya 3 Soalnya pas kemarin dicek, uang yang Rp30 juta untuk gaji guru masih ada.ATM Mama sama Amel masih ada. Emas juga masih ada, enggak hilang," ungkap Yoris.
Sementara itu fakta menarik diungkap oleh sahabat Amel, Fitri dan Novi.
Baca juga: AKBP Sumarni Syok! Kuasa Hukum Ungkap Siapa yang Suruh Yoris Bawa Mobil Yaris dari TKP Kasus Subang
Mulanya Fitri dan Novi mengatakan pada Senin (16/8/2021) masih bermain bersama wanita tersebut.
Lalu ketiganya berencana ingin berjumpa kembali.
"Hari senin kita masih main," ucap Fitri dikutip TribunJakarta dari YouTube Heri Susanto.
"Selasanya Amel ada acara sama keluarga,"
"Rabunya kita itu ada rencana mau main juga," imbuhnya.
Pada Rabu (18/8/2021) pukul 07.30 WIB, Novi kemudian mengirimkan pesan kepada Amel melalui WhatsApp.
Novi mengatakan kala itu pesannya masih bisa terkirim ke ponsel Amel.
"Dan Novi terkahir ngechat Amel pagi-pagi hari Rabu," ucap Fitri.
"Jam setengah 8," tambah Novi
"Pas hari kejadian. Masih ceklis dua, engga dibalas tapi," imbuh Fitri.
Sekedar informasi jasad Amel dan ibunya pertama kali ditemukan oleh Yosef, pada Rabu (18/8/2021), pukul 07.00 WIB.
Melalu pengacaranya Yosef yang mengaku bermalam di rumah istri muda, datang ke kediaman Tuti untuk mengambil stik golfnya.
Baca juga: Ada Apa? Yosef Disebut Bak Kesambet Usai Ambil Barang dari TKP Kasus Subang dan Panggil-panggil Amel
HP Dicari Polisi

HP Amalia Mustika Ratu juga disebut-sebut memiliki keterkaitan untuk mengungkap sosok pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Polisi juga kini tengah berupaya keras mencari keberadaan HP Amel.
"Masih dalam pencarian," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago kepada Tribunjabar.id.
Erdi mengatakan dari upaya pencarian itu, Polisi sudah mendapat titik terang keberadaan HP Amalia.
"Sudah mendekati titik terang dan kami mohon doanya saja ya," kata Erdi A Chaniago, seperti dilansir TribunJateng.com dengan judul Cerita Yoris Soal Hp Amalia yang Hilang Pasca Pembunuhan, Ternyata 3 Gadget Sekaligus, Apa isinya?.
Selain mencari keberadaan handphone milik Amalia, polisi juga memeriksa jejak digital hape milik Tuti Suhartini dan keluarga lainnya.
"Untuk sementara kendala ini tidak ada, kami membutuhkan kehati-hatian, karena ini menyangkut masalah hilangnya nyawa orang," kata Kabid Humas Polda Jawa Bara Erdi A Chaniago saat dihubungi Tribunjabar.id, Kamis (2/9/2021).
Saat ini penyidik polisi juga melakukan analisis digital terhadap telepon genggam dan provider korban dan keluarga.
"Itu masalah hilang atau tidaknya (HP korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik, kami tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," ucap Erdi.
Erdi tidak merinci telepon genggam milik siapa saja yang dianalisis penyidik untuk mengungkap pelaku.
"Ya, semuanya sedang dianalisa dari hape yang diminta oleh penyidik ada beberapa orang," katanya.
Keberadaan hape milik Amalia, jejak digital provider serta hasil laboratorium forensik memang jadi alat bukti kuat polisi menemukan pelaku rajapati sadis tersebut.
Yosef sempat telepon HP Amel
Sejumlah saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat kembali menjalani pemeriksaan tambahan di Gedung Reskrim Polres Subang dari Rabu, 29 September 2021 siang hingga malam.
Yosef dicecar 16 pertanyaan pada BAP tambahan ini, di antaranya ditemukan log telepon ke ponsel korban Amel pada hari kejadian.
Tim kuasa hukum Yosef menjelaskan Yosep dicecar dengan 16 pertanyaan oleh penyidik dalam BAP tambahan ini.
Selain itu, Menurut Rohman, Yosef menelepon Amalia gara-gara melihat posisi mobil Alphard milik korban dalam keadaan tidak terparkir secara rapi pada pukul 07.24.
"Pertanyaan penyidik terkait dengan pagi di saat hari kejadian log (panggilan) telepon," ucap Rohman.
"Kemudian jam 07.26 wib yosef menelpon yoris tapi yang mengangkat istrinya. istrinya yoris mengatakan bahwa yoris masih tidur," ucap Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.
Setelah itu, rohman menuturkan, yosef langsung berangkat ke polsek jalancagak untuk melaporkan bahwa terjadi hal-hal yang mencurigakan di rumahnya.
Berikut video lengkapnya:
Yosef berharap polisi tetapkan tersangka
Sejumlah hal baru seputar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang mengemuka.
Yosef (55) suami sekaligus ayah Amalia dan suami Tuti, korban perampasan di Subang berharap polisi segera ungkap kasus Subang pada 18 Agustus 2021.
"Iya, Pak Yosef tentunya kami juga berharap kepada yang terhormat Kapolres Subang AKBP Sumarni untuk segera menetapkan tersangka dalam kasus kematian istri dari anak klien kami," ucap Fajar Sidik kuasa hukum Yosef saat dihubungi Tribun melalui sambungan seluler, Selasa (16/11/2021), seperti dilansir di TribunJabar.id di artikel ber judul Saat Yosef Memelas ke AKBP Sumarni soal Kasus Subang Belum Terungkap: Yang Terhormat Kapolres.
Fajar mengatakan, pelaku yang sampai dengan saat ini belum ditangkap membuat saling tuding di kalangan keluarga terus memanas.
Tak terkecuali dari klien serta anak dari kliennya yaitu Yoris (34).
"Kalo belum ada tersangka seperti ini kan lihat imbasnya sekarang, klien kami dengan anaknya terus menerus saling tuding. Jadi tidak akan ada beresnya," katanya.
Ia sudah menerima informasi dari Kapolda Jabar Irjen Suntana yang sudah memerintahkan kasus Subang secepat mungkin diungkap.

"Sudah berjalan lama juga kan ini, apalagi saya mendengar kata Kapolda Jabar yang baru saja menjabat meminta kepada reserse untuk segera menangkap siapapun itu pelakunya," Fajar menambahkan.
Sebelumnya, pada 19 Agustus 2021 warga dari Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang dihebohkan dengan penemuan mayat dari dua orang perempuan yang ditumpuk didalam bagasi mobil jenis Alpard.
Mayat tersebut beridentitas Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23). Keduanya merupakan ibu dan anak.
Polisi pun menyakini bahwa keduanya merupakan korban dari perampasan nyawa.
Sementara itu, sudah memasuki hari ke-91 kasus perampasan nyawa tersebut masih terus menjadi misteri.
Pasalnya, pihak kepolisian sampai dengan saat ini masih belum bisa diungkap.
Sejauh ini, pihak kepolisian sudah memeriksan 55 saksi yang dimintai keterangan untuk mencari informasi demi mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan ini.
Kapolda Jabar Minta Reserse Gerak Cepat
Kemampuan Polri mengusut perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti, di kasus Subang dipertaruhkan.
Di kasus Subang, menewaskan Amalia dan Tuti pada 18 Agustus 2021.
Namun, hingga 15 November 2021, Polres Subang yang dibantu Polda Jabar hingga Bareskrim Polri belum bisa mengungkap pelakunya.
Kasus Subang ini sendiri terjadi saat Kapolda Jabar dipimpin Irjen Ahmad Dofiri. Kini, Kapolda Jabar dipimpin Irjen Suntana.
Dia meminta reserse yang menangani kasus Subang untuk gaspol dalam mengungkap pelaku.
"Dari hasil tempat kejadian perkara (TKP), kita masih memerlukan waktu, tapi saya minta ke reserse untuk cepat mengungkap karena itu menyangkut integritas Polri juga," ucap Irjen Suntana di Mapolda Jabar, Senin (15/11/2021).
Dikatakan Irjen Suntana, hingga saat ini anggota di lapangan masih melakukan proses untuk mengungkap pelaku.
"Karena mengungkap kasus itu kadang bisa satu hari, kadang lama" ujar Irjen Suntana.
Ia mencontohkan, kasus yang pernah ditanganinya saat menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya.
"Sebagai contoh, ada kasus di Pulomas Jakarta, ada beberapa jenazah yang dikurung di dalam WC, dan itu bisa diungkap dalam beberapa hari," katanya.
Namun ada juga kasus-kasus tertentu yang membutuhkan waktu berhari-hari karena tingkat kesulitannya.
"Ada kasus tertentu juga yang pembuktiannya harus hati-hati, karena konsekuensi dalam menetapkan tersangka itu hati-hati," tambahnya.
Polisi Hati-hati Ungkap Pelaku Kasus Subang
Pengusutan kasus ini dilakukan dengan memeriksa puluhan saksi secara maraton.
"Hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan oleh Polres Subang, sementara ini sudah ada peningkatan dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Sekarang sudah berjumlah 55 orang saksi yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago saat ditemui TribunJabar.id di Mako Brimob Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, Minggu (14/11/2021).
Selain itu, Erdi menyebut polisi bakal menggelar analisis dan evaluasi (Anev) terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.
"Insha Allah, hari Senin (15/11/2021) besok, kita akan melakukan anev lagi," ucapnya.
Kombes Pol Erdi A Chaniago meminta masyarakat bersabar menunggu hasil gelar perkara penetapan tersangka kasus tersebut.
"Terkait penentuan siapa pelakunya, kami mohon masyarakat bersabar, karena betul-betul perlu kehati-hatian dan ini menyangkut nyawa orang dan hak asasi manusia," tuturnya.
"Percayakan kepada penyidik yang melakukan pemeriksaan, baik di olah TKP, maupun pengumpulan bukti-bukti dan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, " kata Erdi, menambahkan.
Erdi mengatakan, hingga kini kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut masih dalam konsumsi penyidikan.
"Kita tidak bisa menyampaikan semuanya, karena penyidik sedang fokus untuk mengungkap semua ini. Nanti hasil gelar dua mingguan, dan prioritas saksi yang dimintai keterangannya pasti akan kami sampaikan," kata dia.
"Intinya, kita sudah mencoba untuk menemukan beberapa hal yanng menyangkut keterangan-keterangan yang sekiranya akan mengarah kepada tersangka dengan dikaitkan dengan petunjuk dan bukti bukti lainnya," ucapnya.(*)