Berita Nasional Terkini
Mahfud MD Kaget Densus 88 Tangkap Pengurus MUI, Terlibat Terorisme, Respon Masyarakat Berlebihan
Mahfud MD kaget Densus 88 tangkap pengurus MUI, terlibat terorisme, respon masyarakat berlebihan
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar ditangkapnya Ahmad Zain An-Najah oleh Densus 88 membuat geger.
Pasalnya, Ahmad Zain An-Najah merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia ( MUI).
Menkopolhukam Mahfud MD pun mengaku kaget dengan penangkapan pengurus MUI yang diduga terkait dengan terorisme tersebut.
Diketahui, Ahmad Zain An-Najah ditangkap bersama dua orang lainnya yakni Farid Okbah dan Anung Al Hamad.
Di media sosial pun muncul pro dan kontra.
Baca juga: Terbongkar, Tersangka Teroris yang Dibekuk Densus 88 Pernah Ngobrol di Istana Negara dengan Jokowi
Baca juga: Di Karni Ilyas Club, Kadensus 88 Polri Bantah Pernyataan Fadli Zon soal War on Terror
Baca juga: Akhirnya Polri Respon Usulan Fadli Zon Agar Densus 88 Dibubarkan, 35 Kg Bahan Peledak Jadi Bukti
Ada yang menyebut Densus 88 asal tangkap.
Ada pula yang menyerukan agar MUI dibubarkan.
Mahfu MD pun angkat bicara meluruskan semua isu yang berhembus tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, semua pihak kaget karena anggota Majelis Ulama Indonesia ( MUI) ditangkap atas dugaan terlibat dalam jaringan kelompok terorisme.
Adapun Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror menangkap anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain An-Najah di Bekasi, Selasa (16/11/2021).
“Ya memang kita dibuat kaget ya dengan peristiwa penangkapan tiga teroris yang di antaranya ada yang merupakan oknum MUI,” kata Mahfud MD dikutip dari tayangan YouTube Kemenko Polhukam, Sabtu (20/11/2021).
“Kita semua kaget, masak di MUI ada begitu,” sambung dia.
Namun, Mahfud MD menyebutkan, respons masyarakat terlalu berlebihan menanggapi penangkapan itu.
“Harus diakui kita over reaction, terlalu berlebihan reaksi, kontroversinya juga berlebihan dalam dua hal,” tutur dia.
Reaksi berlebihan itu, lanjut Mahfud MD, terkait dengan tudingan bahwa MUI menjadi tempat terorisme bersemayam dan harus dibubarkan.
Ia menerangkan bahwa pemerintah melakukan penelusuran ke berbagai tempat, tidak hanya di MUI.