Kabar Artis

Wika Salim Tegas pada Warganet yang Bully Penampilannya: Aku Block

Untuk soal penampilan Wika tak masalah jika ada yang suka dan tidak terhadap dirinya. Namun Wika merasa dirinya telah berpakaian sewajarnya.

Editor: Heriani AM
Instagram @wikasalim
Wika Salim ambil tindakan tegas bagi warganet yang berkomentar tak sopan. 

Pedangdut Wika Salim ternyata pernah punya masa lalu tidak menyenangkan yang berhubungan dengan berat badan.

Siapa yang menyangka jika Wika Salim yang dikenal bertubuh seksi ini pernah gemuk.

Wika Salim mengaku jika dirinya pernah kelebihan berat badan dan membuatnya tidak percaya diri.

Bahkan yang lebih parah, Wika Salim pernah jatuh sakit karena hal tersebut.

Bagi Wika Salim, menjaga bentuk tubuh ideal, menjadi sangat penting.

Diakuinya, memiliki tubuh gemuk bisa mengganggu penampilannya sebagai penyanyi. Sebab, ia jadi kehilangan kepercayaan diri.

"Aku pernah gemuk. Badan kecil aku ini tuh pernah berat badannya 50 kilo. Ya merasa enggak enak banget, akhirnya aku pernah sampai minum obat diet," kata Wika Salim dalam jumpa pers peluncuran Slim Tea, di dr Yanti Clinic di Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (20/11/2021).

Wanita 29 tahun itu mengaku efek sampingnya membuat dirinya sakit, seperti kesulitan Buang Air Besar (BAB), hingga tubuhnya lemas karena kekurangan cairan.

"Aku pernah ada di titik itu, bahkan sampai masuk rumah sakit. Sampai akhirnya aku stop lah konsumsi obat diet," ucapnya.

Hingga akhirnya wanita kelahiran Bogor, 26 Februari 1992 tersebut melakukan konsultasi kepada dr Yanti Kusmiran, praktisi pelangsing tubuh dan juga CEO Yanti Aesthetic Clinic.

"Akhirnya aku disaranin untuk mengonsumsi teh Slim Tea ini. Ya aku rasain sehatnya dapet, slimnya dapet. Ini bukan yang sekali terus ilang," ungkap Wika Salim.

dr Yanti mengatakan kalau mulanya, Wika Salim datang kepadanya dengan keluhan perutnya buncit dan kesulitan BAB, serta gampang capek.

"Aku engg akasih obat-obatan. Cuma memberikan saran konsumsi teh ini. Hasilnya terbukti aja sudah tiga bulan dikonsumsi," kata dr Yanti Kusmiran.

Yanti mengatakan bahwa pihaknya mencoba melakukan pelestarian budaya, bahwa teh yang digunakan produknya merupakan teh yang sudah digunakan sejak zaman dahulu kala.

Ketika diproduksi dan dipopulerkan zaman ini, Yanti mengemasnya agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia agar bisa memiliki tubuh ideal.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved