Mata Najwa
Di Mata Najwa, Aditya Soetanto Ungkap Tidak Enaknya Jadi Anak Kapolri Hoegeng, Polisi Jujur
Hoegeng Iman Santoso hingga sekarang sosoknya masih dijadikan teladan sebagai pejabat dan penegak hukum yang jujur, sederhana dan anti korupsi.
Jangankan diberikan fasilitas mewah layaknya anak pejabat pada umumnya, menurut Aditya Soesanto sepeda saja tidak berikan apalagi motor.
Ia tidak menampik, walaupun mempunyai keinginan untuk memilki barang-barang tersebut, tapi diakui Aditya Soetanto tidak ingin melukai tugas ayahnya yang begitu berat atas egonya sendiri.
Saking tegasnya, Hoegeng kemudian memberikan batasan-batasan dari yang kecil sampai besar di keluarganya.
Seperti diungakapkan Aditya Soetanto jika merayakan ulang tahun pun tidak dibenarkan oleh Hoegeng.
Kembali Aditya Soetanto mengenang saat sedang berulang tahun di umur yang ke-7 tahun, tetangganya memberikan sebuah hadiah yaitu kapal mainan.
Baca juga: Mata Najwa Terbaru Malam Ini, Pro Kontra Kebijakan Nadiem Makarim soal PPKS Turut Dibahas
Karena saking takutnya ketahuan, Ia pun harus bermain di bawah tempat tidur untuk menghindari kemarahan ayahnya.
"Waktu saya ulang tahun, saya dikasi kapal-kapalan mbak. Ulang tahun ke-6 atau ke-7, ya dapat mainan kecil.
Saking takutnya, saya mainin kapal-kapal itu, mainan di bawah kolom tempat tidur mbak, sampai saya puas, saya simnpan lagi dipojokan baru saya keluar.
Kalau bapak tahu bisa dimarahin," tutur Aditya Soetanto.
Bukan tanpa sebab, menurut Aditya Soetanto, larangan itu diberlakukan Hoegeng untuk menghindari orang lain untuk mencontohnya.
Simak video selengkapnya:
Guyonan Gus Dur
Tema Mata Najwa terbaru malam ini akan membahas Hoegeng yang pernah menjadi guyonan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Guyonan Gus Dur yang populer itu berbunyi, "Hanya ada 3 polisi jujur di negara ini, di antaranya: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng".
Hoegeng atau bernama lengkap Hoegeng Iman Santoso adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-5.