Berita Balikpapan Terkini

Dulu Kuli Panggul, Kini Asror Sukses Berjualan Martabak di Balikpapan

Pria 33 tahun ini membuktikan bahwa untuk memulai usaha bisa dilakukan di mana saja selama ada tekad dan pandai melihat peluang

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
M. Asror Maulana mantan kuli panggul yang kini sukses berjualan martabak berkat memanfaatkan teknologi Grab di Kota Balikpapan.TRIBUNKALTIM.CO/HO/GRAB INDONESIA 

Ia pun direkomendasikan oleh kerabatnya untuk registrasi usaha kulinernya secara online agar lebih efisien.

“Awal saya pindah ke Balikpapan, saya pernah ikut saudara untuk berjualan martabak, sehingga saya kurang lebih tahu bagaimana cara membuat martabak dan terang bulan.

Setelah itu saya pun akhirnya membuka usaha martabak dan terang bulan di rumah. Namun usaha kuliner ini masih dibeli oleh pelanggan sekitar rumah atau yang kenal dengan saya saja, sehingga pendapatan masih terbilang sedikit," ujarnya.

Sambil menunggu akunnya diproses, Asror tetap bekerja sebagai sopir ojek online seperti biasa, sekaligus menambah informasi tentang menjalankan usaha dari pelaku UMKM lainnya.

Pagi hingga petang, ia aktif menerima dan mengantar pesanan, sambil mempromosikan ke mitra pengemudi lain bahwa ia sekarang sedang merintis usaha makanan.

Tepatnya Agustus 2019, usaha Martabak dan Terang Bulan Jutawan milik Asror terdaftar GrabFood.

Berbeda dengan martabak pada umumnya yang menggunakan gerobak dan berjualan di tepi jalan, Asror tetap memilih berjualan dari dapur rumah dibantu istrinya.

Bermodalkan peralatan dapur seadanya, martabak dan terang bulan nikmat disajikan ke pelanggan GrabFood. Asror terbilang pandai membaca potensi bisnis.

Baca juga: Lewat Sundulan Mamadou Hady, Persewar Waropen Unggul Atas Tuan Rumah Persiba Balikpapan

Di zaman yang serba canggih, ia bisa menyesuaikan diri, dan selalu memikirkan bagaimana usahanya bisa berkembang.

Caranya dengan terus berinovasi dan mengikuti berbagai promo rekomendasi yang diadakan oleh GrabFood, sehingga akunnya pun bisa digunakan dengan maksimal.

Dengan bantuan pihak Grab yang selalu memberikan bimbingan, ia mengaku tidak kerepotan dengan sistem yang serba online. Bahkan menurutnya, berkah penjualan online-lah yang membantunya menyambung hidup. Penjualannya pun makin meningkat jika dibandingkan dengan awal pandemi.

Asror mengaku sangat bersyukur dengan keberadaan Grab yang perlahan mengubah hidupnya. Ia yang dulunya serba pas-pasan, bisa perlahan bangkit. Bahkan menurut pengakuannya, keluarganya di Jawa sempat heran dengan omzet bisnis Martabak dan Terang Bulan Jutawan.

Secara umum, perekonomian keluarga Asror meningkat 70 persen setelah bergabung di GrabFood. Mimpi Asror dan keluarganya pun perlahan terwujud. Mulai dari membangun dapur sendiri, melunasi cicilan motor, hingga membayar uang sekolah anak.

"Sangat terbantu dan bersyukur dengan hadirnya Grab dalam merangkul para UMKM kecil seperti usaha saya ini. Karena walau tempatnya di dalam gang sekalipun, driver pun selalu tersedia, tidak pernah menolak orderan meski lokasi kurang strategis.

Pengantarannya juga cepat. Sehingga di masa pandemi, perekonomian pelaku UMKM dan juga para mitra pengemudi sangat terbantu melalui teknologi Grab," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved