Viral Pria Berkostum Spiderman di Bontang Ternyata Karyawan Tambang, Lihat Aksinya Menanam Pohon

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kemunculan cosplay superhero dengan kostum Spiderman belakangan ini menarik banyak perhatian publik Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Tingkah Spiderman kota Bontang yang unik ini menjadi viral dan banyak diperbicangkan.

Spiderman yang ini tak seperti cosplay superhero lainnya yang menghibur anak-anak untuk kepentingan rupiah.

Selain hanya memberikan hiburan cuma-cuma kemasyarakat, Spiderman asal Bontang juga aktif berbagai kegiatan sosial.

Terbukti foto-foto yang diunggah di akun pribadi beberapa media sosial, mempertontonkan aksi Spiderman melakukan penanaman pohon saat momen peringatan hari pohon sedunia.

Baca juga: Terbitkan Aturan PPKM Level I, Pemkot Bontang Relaksasi Kegiatan di Zona Hijau

Baca juga: 9 Kelurahan di Bontang Nihil Kasus Covid-19, Enam Sisanya Masuk Zona Kuning

Namun tak banyak yang mengetahui, siapa sosok di balik kostum Spiderman yang kerap muncul tiba-tiba itu.

Spiderman Kota Bontang ini rupanya memang menyembunyikan identitas dan tak ingin mempublis siapa dirinya. .

Saat TribunKaltim.co bersua, sang Spiderman Kota Bontang ini memperkenalkan diri dengan nama Peter.

Bukan tanpa alasan, dirinya memang ingin tetap misterius di balik costumnya yang viral belakangan ini.

Karyawan swasta yang bekerja di salah satu tambang batu bara itu awalnya hanya menyukai sosok super hero fiktif dari komik Marvel, sebelum memutuskan touring cosplay idolanya itu.

Warga RT 17 Kelurahan Gunung Elai, itu memulai aksi uniknya saat bertepatan momen peringatan kemerdekaan 17 Agustus lalu.

Beruntung, aksi pertama Peter berkeliling Bontang menggunakan costum Spiderman banyak menghibur masyarakat.

Bahkan penampilannya yang memukau itu, banyak yang memintanya berfoto bersama.

"Padahal awalnya hanya ingin menghibur anak-anak kecil di Lang-lang," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (28/11/2021).

Namun ayah anak 3 ini mengaku tidak bisa melakukan aksinya secara rutin setiap hari lantaran harus berbagi waktu dengan pekerjaan.