Hari AIDS Sedunia

Kisah Lili, Relawan HIV/AIDS di Balikpapan, Luangkan Waktu 24 Jam untuk Dengarkan Curhat ODHA

Namanya Lili, wanita ini aktif berprofesi sebagai staf Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan bidang pelayanan. Selain bekerja sebagai staf di kanto

newsd.in
HARI AIDS SEDUNIA - Simbol pita merah yang identik dengan peringatan Hari AIDS Sedunia. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Namanya Lili, wanita ini aktif berprofesi sebagai staf Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan bidang pelayanan.

Selain bekerja sebagai staf di kantor PMI, ia juga merupakan Kordinator Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Kota Balikpapan.

KDS Teluk Balikpapan merupakan lembaga sosial yang aktif dan memiliki peran dalam pendampingan penderita HIV/AIDS atau ODHA.

Lembaga tersebut didirikan Desember tahun 2010 atas dukungan PMI Provinsi Kaltim. Sejak itu, KDS aktif melakukan pendampingan hingga saat ini.

Lili sudah berkecimpung sebagai relawan sejak tahun 2007. Ia melakukan itu pertama kali lantaran sahabat karibnya dinyatakan positif mengidap HIV.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2021, Laphan Borneo di Bontang Suarakan Fasilitas Kesehatan Bagi ODHA

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, UNAIDS Sebut Pandemi Covid-19 Memperparah Upaya Pencegahan, Tes, dan Pengobatan

"Bergabung di 2007 pertama kali karena sahabat saya positif. Dia tertular dari pacarnya, tidak punya keluarga dan perantauan," ujarnya sembari terisak, Rabu (1/12/2021).

Karena ketidaktahuannya dengan penyakit tersebut, Lili berinisiatif untuk mempelajari dan bergabung dengan Yayasan Poker serta bertemu dengan KPA.

Ia tak ingin banyak teman yang menjauh daripada teman ODHA dikarenakan ketakutan yang tidak mendasar. Untuk itu, ia pun meniatkan untuk mempelajari HIV.

Tak jarang, Lili rela menyisihkan seluruh waktunya untuk menemani teman ODHA. Dengan telaten, ia selalu memberi informasi terkait penanganan ODHA atau tempat berobat.

"Selama menjadi relawan saya standby 24 jam untuk mendengarkan curhat keluhan mereka. Ketika jam berapa dan di manapun mereka butuh, saya akan datang," tuturnya.

Berdasarkan data KDS Teluk Balikpapan, ada 900 pengidap HIV/AIDS di Kota Balikpapan yang melakukan pendampingan.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Kasus HIV Paling Awal, Sejarah Peringatan, Tema hingga Link Twibbon

Menurut Lili, ada berbagai macam curahan suasana hati seseorang yang tiba-tiba dinyatakan positif terinveksi virus HIV.

Ada yang kesal, takut, marah pada diri sendiri, putus asa lalu mengurung diri, tapi ada juga yang cuek. Katanya, sudah telanjur, mau diapakan lagi.

"Mereka berpikir HIV/AIDS berujung kematian. Hanya saja ada obat ARV yang harus diminum seumur hidup. Dan, ini yang kami dorong ke teman-teman," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved