Hari AIDS Sedunia

Hari AIDS Sedunia 2021, Laphan Borneo di Bontang Suarakan Fasilitas Kesehatan Bagi ODHA

Tepat di hari AIDS Sedunia 2021, Lembaga Advokasi Peduli H/Aids dan Narkoba (Laphan) Borneo kembali menyeruakan pemerataan.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
Freepik designed by pikisuperstar
Ilustrasi Hari AIDS Sedunia. Tepat di hari AIDS Sedunia 2021, Lembaga Advokasi Peduli H/Aids dan Narkoba (Laphan) Borneo kembali menyeruakan pemerataan akses kesehatan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Tepat di hari AIDS Sedunia 2021, Lembaga Advokasi Peduli H/Aids dan Narkoba (Laphan) Borneo kembali menyeruakan pemerataan akses kesehatan terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Momen ini, bertujuan agar dunia bersatu melawan HIV dan AIDS, serta memberikan dukungan terhadap penderita.

Terlebih juga memberikan penghormatan terhadap mereka yang meninggal dunia akibat terjangkit HIV.

Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember ini sejatinya bukanlah momen perayaan.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, UNAIDS Sebut Pandemi Covid-19 Memperparah Upaya Pencegahan, Tes, dan Pengobatan

Baca juga: Omicron jadi Varian Baru Covid-19 yang Mematikan, Ganggu Target Indonesia 2030 Bebas AIDS

Baca juga: Asal Usul Pita Merah jadi Simbol Hari AIDS Sedunia atau World AIDS Day

Melainkan sebagai alaram pengingat bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan kembali fasilitas dalam menghadapi krisis kesehatan saat ini, terkhusus di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Mengingat saat ini dalam catatan Laphan Borneo, jumlah pengidap mencapai kurang lebih 200 orang.

Krisis atas sebuah sistem kesehatan negara yang telah terbukti gagal melindungi hak-hak warganya.

"Hak yang paling mendasar, hak atas pemenuhan fasilitas kesehatan,” ujar Kepala Laphan Borneo, Nobon pada Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Hari AIDS Sedunia: Sejarah Kematian Freddie Mercury yang Sembunyikan Penyakit HIV dari Fans

Sehingga perlu kesadaran bersama mengajak masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran HIV AIDS.

Demi mewujudkan realisasi target Kota Bontang dan Indonesia, bebas dari HIV AIDS 2030.

Secara organisasi, kata Nobon, Laphan Borneo kini berkomitmen untuk ikut mengakhiri penyebaran HIV AIDS, dengan terus mengkampanyekan pemenuhan akses kesehatan yang merata untuk ODHA.

“Mari atasi HIV dan Covid-19 bersama-sama,” ajaknya.

Baca juga: Kenapa Hari AIDS Sedunia Diperingati Tiap 1 Desember?

Lebih jauh, Nobon meminta pemerintah untuk merevisi sejumlah regulasi baik di daerah maupun nasional yang dinilai dapat menjadi alat untuk mengkriminalisasi dan menghambat program penanggulangan HIV-AIDS.

“Lindungi ODHA dari stigma dan diskriminasi dengan membentuk mekanisme perlindungan yang dijamin oleh negara,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, sejak 1988 hari AIDS Sedunia atau World AIDS Day diperingati pada 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat terkait bahaya penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus HIV.

Setiap tahunnya Hari AIDS Sedunia mengangkat tema yang berbeda. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah mengakhiri ketimpangan, mengakhiri AIDS.

Sejumlah organisasi dan pemerhati kesehatan gencar menyoroti ketidaksetaraan yang berkembang soal akses kesehatan yang harusnya bisa didapat ODHA. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved