Berita Samarinda Terkini
Tiga Proyek Penanganan Banjir Samarinda Mulai Dibangun Tahun Depan, Telan Biaya Rp 208 Miliar
Upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk menangani banjir di ibu kota provinsi Kalimantan Timur itu berlanjut, dengan pembangunan tiga proyek
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA– Upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk menangani banjir di ibu kota provinsi Kalimantan Timur itu berlanjut, dengan pembangunan tiga proyek penanganan banjir di tahun 2022.
Setelah merevitalisasi beberapa ruas drainase pada akhir tahun 2021 ini, tiga proyek yang termasuk dalam skema pembiayaan tahun jamak itu terdiri dari pembangunan kolam retensi di wilayah kelurahan Budaya Pampang, dan kolam retensi serta tanggul sungai di sekitar perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar.
Namun kendati ketiga proyek itu dibiayai dengan tahun jamak selama tiga tahun, maka pembiayaan dan pengerjaan proyek pun akan dicicil setiap satu tahunnya hingga tahun 2024.
Baca juga: Ditpolairud Polda Kaltim Ikut Menyelam, Cari Bocah Tenggelam di Banjir Samarinda
Baca juga: Relawan Bergantian Menyelam ke Drainase, Cari Bocah Tenggelam dalam Banjir Samarinda
Baca juga: Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Temui Walikota Andi Harun, Kawal Penanganan Banjir Samarinda
Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara.
Pada tahun 2021 ini terhitung sudah tiga kali banjir merendam kawasan pemukiman warga di Perumahan Bengkuring, yang sebelumnya melanda Desa Budaya Pampang selama beberapa hari.
Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda.
Namun pemkot juga akan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.
“Prioritas kita penanggulangan banjir, salah satu nya melalui proyek multi years termasuk kita berharap bantuan keuangan dari pemerintah provinsi, setelah pengesahan (APBD) maka anggaran kita akan dievaluasi oleh provinsi,” ujar Andi Harun, Minggu (5/12/2021).
Adapun pembangunan fisik tiga proyek multi years penanggulangan banjir di samarinda untuk tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50 miliar.
Selain untuk penanganan banjir, proyek multi years juga diperuntukkan pembangunan terowongan gunung Manggah, Kecamatan Sambutan yang memakan anggaran hingga Rp 450 miliar.
Baca juga: Walikota Andi Harun Bawa Persoalan Banjir Samarinda ke Kementerian PUPR di Jakarta
“Yang jelas kita harus dukung pengendalian banjir, kan memang untuk kepentingan orang banyak, kita optimis karena juga sudah dapat persetujuan dari DPRD,” imbuh Andi Harun.
Sementara itu, dijelaskan oleh Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air, Dinas PUPR Kota Samarinda, Abdul Samad, bahwa kolam retensi yang akan dibangun di kawasan antara Bandara APT Pranoto dan desa Budaya Pampang seluas 99 hektare.
Sedangkan untuk kolam retensi di kelurahan Sempaja Timur, tepatnya berada di belakang perumahan Puspita Bengkuring akan dibangun di atas tanah Pemkot Samarinda dengan luas keseluruhan 45 hektare.
“Kalau tanggul di sepanjang Sungai Bengkuring itu kita melanjutkan yang sudah dibangun oleh BWS sebelumnya, panjang (tanggul) sekitar 1.600 meter,” kata Samad.
Perencanaan ketiga proyek tersebut telah berjalan mulai tahun 2021 ini dan ditargetkan selesai pada akhir tahun, sehingga pembangunan bisa mulai dilaksanakan pada awal tahun 2022.
“Rp 208 miliar itu untuk pembangunan fisik nya, belum termasuk pembebasan lahan, nanti ada anggaran tersendiri,” pungkasnya. (*)