Berita Nasional Terkini
Update Letusan Gunung Semeru, Nasib Warga yang Hilang dan Belum Dievakuasi, 30 Rumah Ambruk
Update letusan Gunung Semeru, nasib warga yang hilang dan belum dievakuasi, 30 rumah ambruk
TRIBUNKALTIM.CO - Upaya evakuasi masih terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) terhadap warga korban erupsi Gunung Semeru.
Diketahui, Gunung Semeru meletus mengeluarkan awan panas dan lahar dingin pada Sabtu ( 4/12/2021).
Wakil Bupati Kabupaten Lumajang Indah Masdar menuturkan ada 41 warganya yang mengalami luka bakar, dan 1 orang dinyatakan meninggal.
Sementara itu, Indah juga menyebut masih ada banyak warganya yang belum berhasil dievakuasi.
Tak hanya itu, sekitar 30 rumah dikabarkan ambruk akibat terjangan lahar dingin.
Diketahui, erupsi Gunung Semeru yang terjadi tiba-tiba membuat warga berhamburan menyelamatkan diri.
Baca juga: Korban Gunung Semeru? Cek Penjelasan BNPB Terbaru, Ketinggian dan Terletak di Mana, Pray for Semeru!
Baca juga: DETIK-DETIK Gunung Semeru Meletus, Kesaksian Warga Tengok Awan Panas & Lava Pijar, Ada Korban Jiwa?
Baca juga: NEWS VIDEO Video Detik-detik Gulungan Lahar Dingin Gunung Semeru Seret Mobil
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul 30 Rumah di Sekitar Jalur Aliran Lahar Gunung Semeru di Lumajang Ambruk, erupsi Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan. Sekitar 30 rumah di sekitar jalur aliran lahar Gunung Semeru di Kecamatan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, ambruk.
Demikian dilaporkan oleh Jurnalis KompasTV, Abdul Rohman yang berada di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan sejak erupsi terjasi, listrik di sekitar lokasi kejadian tidak berfungsi atau padam.
Selain itu, kondisi di Lumajang Jawa Timur masih gerimis. Sementara untuk warga sedang mengungsi di tempat pengungsian, seperti masjid, sekolah dan tempat-tempat lain yang aman.
Sebelumnya diberitakan warga Lumajang yang bernama Nismat memberi kesaksian soal kondisi di lokasi terkait Gunung Semeru erupsi.
Ia mengatakan saat pukul 16.00 WIB, kondisinya seperti sudah malam hari. Kendaraan yang berada di lokasi tersebut juga dipenuhi oleh abu.
Sementara, saksi lain menyebut saat Gunung Semeru meletus, warga langsung mengungsi.
Jembatan penghubung 2 kabupaten pun sudah ambruk atau terputus dan ada puluhan yang terluka.
Kondisi Korban
Wakil Bupati Kabupaten Lumajang Indah Masdar mengungkapkan perkembangan informasi terkait dampak Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) sore.
Indah mengatakan hampir semua rumah di kawasan darah Curah Kobokan hancur.
Ada sekitar 300 KK di sana sebagian sudah berhasil dievakuasi.
Dari warga kawasan Curah Kobokan, lanjut ada sekitar 41 orang alami luka bakar akibat lahar panas.
"Yang luka bakar akibat lahar panas ada 41 orang yang dievakuasi di Puskemas Penanggal," kata Indah dikutip dari konferensi BNPB, Sabtu (4/12/2021).
Untuk korban luka bakar parah dirujuk ke RSUD Dr Haryoto, RS Bhayangkara, dan RSUD Pasirian.
Baca juga: Info Semeru Hari Ini, Suara Dentuman Sekitar Malang Trending Topic, Benarkah dari Semeru atau Raung?
Kemudian, ada 1 warga meninggal dunia berhasil dievakuasi.
Sementara, 10 orang masih terjebak dan belum bisa dievakuasi.
"Belum bisa dievakuasi karena agak sulit evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi dikarenakan lumpur setinggi lutut kaki," jelas dia.
Indah menambahkan, ada sekitar 8 penambang pasir di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh yang belum bisa dievakuasi.
Sebanyak 8 orang tersebut terjebak di rumah pemilik tambang.
Lanjut Indah, ada 2 orang juga dinyatakan menghilang.
"Ada 8 orang yang terjebak di kantor pemilik tambang. Kami tidak bisa menghubungi mereka karena HP-nya tidak bisa dihubungi."
"Tadi sore sempat mengirimkan video minta tolong, tapi petugas dan relawan BPBD tidak mengevakuasi karena lahar panas sudah ada di sana," jelas dia.
Sehingga pihaknya masih menunggu surutnya lahar panas agar bisa mengevakuasi segera.
Selain korban jiwa, erupsi Semeru juga mengakibatkan jembatan Gladag Perak, yang menghubungkan akses Lumajang dengan Malang terputus.
Akibatnya, kata Indah, pihaknya lamban turun langsung ke warga kawasan Pronojiwo.
"Sehingga, beberapa teman harus mutar jalan lewat Malang," jelas dia.
Terlebih banyak pohon tumbang di akses jalan menuju ke arah Malang ikut terhambat.
Untuk itu, Indah pun meminta kesediaan BPBD dan Dinas Sosial Malang mau membantu mempersiapkan posko terlebih dahulu di sana.
"Kami berharap BPBD dan Dinas sosial Malang hendaknya membuat posko untuk tempat pengungsian maupun dapur umum untuk melayani warga kami di Pronojiwo," tandasnya.
Baca juga: WASPADA, Gunung Semeru Meletus, Guguran Awan Panas Meluncur 4,5 Kilometer ke Arah Besuk Kobokan
Kronologi Erupsi Gunung Semeru
Berdasarkan keterangan pers BNPB, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu sejak pukul 15.20 WIB.
Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah. (*)