Berita Nasional Terkini
KKB Papua Makin Beringas, Serbu Pos TNI di Siang Bolong, Prajurit Kembali Gugur Tertembak
KKB Papua membawa anggota dengan jumlah besar, hal inilah yang membuat kelompok teroris tersebut berani menyerbu Pos TNI AD
TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua makin nekat melakukan aksi teror.
KKB Papua membawa anggota dengan jumlah besar, hal inilah yang membuat kelompok teroris tersebut berani menyerbu Pos TNI AD.
Ya, dalam beberapa waktu terakhir, KKB Papua semakin nekat dan berani melakukan penyerangan ke pos-pos yang dijaga TNI maupun Polri.
Dari pemetaan aparat keamanan di Papua, KKB Papua yang memiliki jumlah anggota besar, yakni KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.
KKB Papua pimpinan Lamek Taplo sendiri diprediksi memiliki jumlah kekuatan lebih dari 50 anggota.
Hal tersebut diungkapkan Pangdam Kodam XVII Cendrawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.
Baca juga: Terbaru! Siasat Licik dan Pancingan KKB Papua Terbaca, Aparat Akhirnya Selamat dari Pembantaian
Baca juga: Anak Buahnya Gugur Ditembak KKB Papua, Jenderal TNI Andika Perkasa: Melecehkan Nilai Kemanusiaan
Baca juga: Komandan KKB Papua Punya Jabatan Penting di Yahukimo, Jadi Otak Pembunuhan 2 Prajurit TNI & Staf KPU
Kata dia dari 50 orang tersebut, sekitar 20 yang memakai senjata api baik organis maupun rakitan.
“Laporan ada 20 senjata yang dipegang, sementara sisanya menggunakan senjata tajam dan panah,” bebernya, seperti dilansir dari TribunPalu.com berjudul Nekat Serang Pos TNI AD, Terungkap Jumlah Pasukan KKB di Yahukimo, Punya Senjata Rampasan.
Senjata tersebut diduga kuat, merupakan hasil rampasan.
Ditanyakan soal senjata berat, kata Pangdam tidak ada.
“Untuk minimi dan arsenal tidak ada, hanya SS1 dan M16 saja, sisanya pistol dan senjata rakitan,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Pos Koramil TNI AD Suru-Suru, di Yahukimo, Papua diserang KKB Papua, Jumat (3/12/2021) siang.
Baca juga: Pentolan KKB Papua Demius Magayang Diduga Pakai Dana Desa untuk Operasional Lawan Pasukan TNI-Polri
Dalam insiden penyerangan itu, dua anggota TNI AD menjadi korban.
Satu diantaranya bernama Serda Putra Rahaldi meninggal dunia.
Sedangkan rekannya Praka Suher mengalami luka tembak di bagian pantat.
Berdasarkan informasi, penyerangan itu terjadi pukul 13.45 WIT.
Dimana Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sedang mengambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-Suru.
Tidak berselang lama terdengar tembakan dari arah barat Koramil Suru Suru yang mengenai 2 Korban.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Minta Prajurit TNI Rangkul KKB Papua, Apa Alasannya?
Mendengar adanya tembakan seluruh jajaran Apkam di Mamba Kompleks melakukan pengejaran yang di pimpin oleh Danpos Elang.
Anggota KKB Papua Tewas
Berita lainnya, seorang anggota KKB Papua di Intan Jaya tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Nemangkawi.
Dia adalah Marten Belau.
Tewasnya Marten Belau semakin mengurangi personel KKB Papua yang akhir-akhir ini semakin beringas.
Sebelum Marten tewas, Satgas Nemangkawi juga menangkap pemasok senjata KKB Papua, yakni AU alias Alek (21 th).
Baca juga: ALASAN KSAD Dudung Perintahkan Prajurit TNI Rangkul KKB Papua: Jangan Anggap Sebagai Musuh
Alek kerjasama dengan dua oknum polri yang memasok senjata dan amunisi kepada para separatis di Papua.
Tertangkapnya Alek dan tewasnya Marten Belau diprediksi akan mengurangi kekuatan KKB Papua.
Marten Belau ditembak mati oleh Satgas Nemangkawi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baku tembak antara anggota TNI-Polri tersebut terjadi pada Senin (6/12/2021) sekitar pukul 14.15 WIT.
Setelah kejadian baku tembak itu, saat ini kondisi di wilayah tersebut relatif aman.
"Pascakontak tembak situasi di Kabupaten Intan Jaya aman dan kondusif," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal, melalui keterangan resminya pada Senin (6/12/2021).
Baca juga: Anak Buahnya Kembali Gugur Tertembak, Jenderal Andika Perkasa Janji Bakal Tumpas KKB Papua
Kombes Ahmad Kamal mengungkapkan, identitas anggota KKB yang tewas itu bernama Marten Belau.
Ia merupakan anak buah dari pimpinan Undius.
Kamal menjelaskan kronologi kontak tembak antara personel Satgas Nemangkawi dengan kelompok bersenjata itu berawal saat personel Satgas Nemangkawi menyelidiki keberadaan kelompok bersenjata.
Pada saat bersamaan, terjadi kontak tembak antara kedua belah pihak. Dalam kontak tembak itu Satgas Nemangkawi melumpuhkan satu orang anggota kelompok bersenjata, yang diketahui bernama Marten Belau.
Setelah kejadian itu, aparat keamanan terus berpatroli dan meningkatkan penjagaan di tempat-tempat rawan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kembali melakukan aksinya.
Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.
Baca juga: Cara Jitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Tangani KKB Papua, Berantas Tanpa Perang
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif," ujar dia.
Ia juga mengingatkan kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri. Sebab jika tidak maka aparat keamanan akan terus menindak tegas dan terukur para pelaku.
Pemasok Amunisi Ditangkap
Sementara itu, KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya lagi-lagi kehilangan anggotanya.
Kali ini, Satgas Nemangkawi berhasil meringkus anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya bernama AU alias Alek (21 th).
Ia merupakan anggota KKB Papua Intan Jaya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengaku Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12) dan saat ditangkap melawan maka anggota terpaksa melumpuhkannya.
Saat ditangkap Alek bersama rekannya DW (23 th), kata Faizal, seraya menambahkan Alek terkait kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.
Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak, kata Kombes Faizal.
Sebelumnya tanggal 27 Oktober 2021, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB Papua.
Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura.
Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire. (*)