Mata Najwa

Di Mata Najwa, Gubernur Kaltim Jamin tak Ada Tanah Adat yang Disentuh untuk Pembangunan IKN

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menjamin tidak ada tanah adat yang disentuh untuk pembangunan ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN)

Editor: Syaiful Syafar
YouTube Mata Najwa
Gubernur Kaltim Isran Noor saat berbincang dengan tim Mata Najwa terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menjamin tidak ada tanah adat yang disentuh untuk pembangunan ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN).

Pernyataan Gubernur Kaltim tersebut diputar pada acara Mata Najwa edisi "Menelusuri Ibu Kota Baru" yang disiarkan di Trans7, Rabu (8/12/2021) malam.

Sebelumnya, Isran Noor datang ke kantor Narasi TV di Jakarta untuk berbincang dengan Najwa Shihab terkait ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kaltim menyatakan pembangunan IKN tidak akan mengganggu masyarakat Kalimantan Timur.

"Masyarakat di sana sangat welcome, sangat suka, dan senang. Dan memang kenapa jadi itu (welcome) karena tidak mengganggu masyarakat," ujar Isran Noor dalam rekaman video yang diputar di acara Mata Najwa tadi malam.

"Lahan yang disiapkan di sana adalah lahan negara, tidak ada lahan milik masyarakat. Apalagi itu kan untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya rasa tidak ada masalah itu masyarakatnya," tambah Isran Noor.

Baca juga: Gubernur Isran Noor Paparkan IKN ke Najwa Shihab

Baca juga: Mata Najwa Malam Ini Bahas Ibu Kota Baru di Kaltim, Begini Reaksi Kocak Warganet Ditanya Usulan Nama

Menurut Gubernur Kaltim, sejak pemindahan IKN pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, antusiasme masyarakat Kaltim sangat tinggi.

Suku adat di Kalimantan Timur yang berjumlah sekitar 15 persen dinilainya tak memiliki masalah dan memang tidak diajak untuk berdiskusi.

Hal ini dikarenakan wilayah pembangunan tidak akan menyentuh tanah masyarakat karena akan dibangun di hutan yang dimiliki negara.

Bappennas sendiri, kata Isran, telah melakukan kajian terkait lokasi lahan yang paling tepat untuk memindahkan Ibu Kota Negara.

Kajian ini telah dilakukan sejak 2015, yakni pada tahun kedua periode pertama Presiden Jokowi.

Baca juga: Tema Mata Najwa Terbaru: Menelusuri Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Ada Bupati Abdul Gafur Masud

Ketika ditanya Najwa Shihab terkait dampak yang dikhawatirkan oleh masyarakat, Isran Noor menilai wajar.

"Tidak mungkin sebuah program pembangunan besar tidak ada korban sekecil apa pun. Paling tidak satu pohon rumput terinjak, mati," kata Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Isran juga menegaskan, tidak akan ada adat budaya asli Kalimantan yang tertinggal, mengingat (pembangunan IKN) tidak akan mengganggu lahan masyarakat.

Baca juga: Host Mata Najwa jadi Sorotan di Balikpapan, Foto Najwa Shihab Jogging Dibanjiri Komentar Netizen

Isran bahkan berani memberi jaminan terkait lahan masyarakat yang digunakan pemerintah.

"Saya jamin tidak ada tanah adat di situ. Tidak akan ada tanah masyarakat yang digunakan untuk pembangunan ibu kota, yang ada justru masyarakat di sekitar ibu kota akan ditata sebaik mungkin agar bagus gitu bentuknya," katanya.

Simak videonya mulai menit ke-4:

(TribunKaltim.co/Nadia Firdaus)

Baca Selanjutnya: Mata Najwa

Baca Selanjutnya: Ibu Kota Negara

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved