Berita Nasional Terkini

IRONIS Tolak Tanda Tangan Surat Perdamaian Ibu Muda Korban Rudapaksa Malah Dimarahi Polisi

Ironis tolak tanda tangan surat perdamaian ibu muda korban rudapaksa malah dimarahi polisi.

TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi. Ironis tolak tanda tangan surat perdamaian ibu muda korban rudapaksa malah dimarahi polisi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ironis, tolak tanda tangan surat perdamaian ibu muda korban rudapaksa malah dimarahi polisi.

Adalah warga Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Korban dugaan rudapaksa itu berinisial ZU berusia 19 tahun.

Ia mengaku diperkosa oleh empat pria yang merupakan teman dari suaminya.

Saat melapor ke Polsek Tambusai Utara, suara polisi memarahi korban pemerkosaan itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 30 detik.

Video tersebut kemudian viral setelah diunggah ke media sosial pada Rabu (8/12/2021).

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Klasemen & Hasil Piala AFF 2021: Tampil Mendominasi, Timnas Indonesia Kebobolan 2 Gol dari Kamboja

Baca juga: NEWS VIDEO Jeff Smith Ditangkap Lagi Terkait Dugaan Narkoba, Instagram Aisyah Aqilah Diserbu Netizen

Baca juga: TERKUAK Rencana Besar Munarman Jadikan Indonesia Negara Penyebaran ISIS, Cek Respon Eks Sekjen FPI

Dilansir Kompas.TV, gambar dalam video itu tampak gelap karena korban merekam secara sembunyi-sembunyi.

Namun, dalam video itu terdengar suara diduga anggota polisi tengah berkata kasar dan bernada ancaman kepada korban.

"Lain kali kalau ada masalah jangan ke kantor (polisi) lagi ya," kata seorang pria dalam video itu.

Suara dalam video itu hanya beberapa kata yang jelas.

"Ngasih keterangan palsu kalian. Anak kau gimana nanti? Terlantar kalian semua. Kau punya anak kan? Udah ditolong ini lo. Saya masih punya hati nurani, kalau enggak masuk (penjara) kalian nih. Kalian yang ditolong. Janganlah kek gitu, pas datang kayak lonte kau, nangis-nangis kau," kata pria di video itu.

Menanggapi pernyataan polisi tersebut, suami korban lantas bereaksi. Ia mengatakan kalau dirinya bersama sang istri adalah korban.

"Bapak ngancam-ngancam awak terus. Polisi ngancam awak terus. Awak diancamnya, awak ini korban," ujar suami korban berinisial S (28).

Baca juga: Apa Text to Speech? Cara Buat Notifikasi WhatsApp dengan Bahasa Indonesia, Pakai Kata-katamu Sendiri

Saat dikonfirmasi, S membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Minggu, 21 November 2021.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved