Berita Nasional Terkini

Nasi Goreng di Kasus Subang Cuma Kebetulan? Dulu Diucapkan Danu, Ada di TKP & Kisah Yosef yang Lapar

Nasi goreng dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang belakangan ini menjadi sorotan.

Editor: Doan Pardede
Tribun Jabar
Kondisi rumah tempat ditemukannya mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang 

TRIBUNKALTIM.CO - Nasi goreng dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang belakangan ini menjadi sorotan.

Nasi goreng kembali mengemuka dalam pemeriksaan saksi-saksi kasus Subang yang dilakukan penyidik di Polda Jabar,

Untuk diketahui, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23)  yang terjadi 18 Agustus 2021 atau sudah lebih dari 3 bulan berlalu belum kunjung terungkap

Sejak 15 November 2021 lalu, penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini diambilalih oleh Polda Jabar dari Polres Subang.

Baca juga: Kenapa Baru Diungkap? Danu Akui Lihat Lembaran SPJ & Stempel Yayasan Saat Bersihkan TKP Kasus Subang

Baca juga: Terbaru! Nasib Danu di Kasus Subang Kini, Diperiksa hingga Tengah Malam & Harus Jalani Tes Kesehatan

Baca juga: Kondisi TKP Kasus Subang Berubah! Dulunya Ada Penerangan, Kini Tampak Menyeramkan dan Gelap Gulita

Penyidik Polda Jabar bahkan melakukan evaluasi atau pemeriksaan ulang terhadap sejumlah saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di subang itu.

Yosef Ditanya Nasi Goreng

Dalam pemeriksaan sebelumnya, Yosef sempat ditanya perihal nasi goreng yang ada di TKP kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat.

Ia, sempat ditunjukkan foto meja makan di TKP kasus Subang yang di sana terdapat sejumlah bungkus makanan, termasuk nasi goreng yang ada di piring.

"Ini merujuk pada kebiasaan Amel, apakah Amel itu kalau malam suka makan, kalau dia lapar malam-malam apa dia beli sendiri atau lewat online," kata Pengacara Yosef, Fajak Sidik dalam kanal Youtube Misteri Mbak Suci, Selasa (30/11/2021).

Yosef sendiri mengaku tidak mengetahui terkait nasi goreng yang ada di TKP.

Ketika ia meninggalkan TKP sekitar pukul 21.00 WIB untuk menginap di rumah istri mudanya, ia belum melihat ada nasi goreng atau Amalia dan Tuti yang memesan nasi goreng.

"Tidak pernah melihat keberadaan nasi goreng," tegasnya.

Selain nasi goreng, di dalam foto yang ditunjukkan polisi, terdapat juga bungkus makanan lain.

Bungkusnya juga menyerupai bungkus nasi goreng yaitu bungkus nasi berwarna cokelat.

Baca juga: Terbaru! Banpol Akhirnya Buat Pengakuan, Siapa yang Suruh ke TKP Kasus Subang? Ini Kata Kuasa Hukum

Namun di bungkusan lain makanan itu sudah tidak ada atau habis.

"Tapi makanannya sudah habis, kalau nasi goreng masih ada sisa," jelasnya.

Meski pihak pengacara menduga bahwa nasi goreng yang ada di TKP kasus Subang dibeli oleh Amalia atau Tuti, Fajar menyebut jika foto yang ditunjukkan oleh penyidik berbeda dengan kebiasaan Amalia ketika memakan nasi goreng hasil membeli.

Biasanya, Amalia ketika memakan nasi goreng hasil membeli, langsung memakan dari bungkusnya tanpa memindahkannya ke piring.

Namun di foto yang ditunjukkan, nasi goreng itu sudah berada di piring tanpa ada bungkusnya yang berwarna cokelat.

"Kalau Amel, misalkan beli online, sama kertasnya di atas piring itu," jelas Fajar.

Amalia sendiri memang disebut jarang memasak sendiri ketika lapar.

Yosef juga mengungkap bila Amalia biasanya jika membeli nasi goreng, akan memakannya berdua dengan Tuti.

"Berdua, kalau misalkan beli nasi goreng itu Amel sama mamahnya," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Kejadian Memilukan Jam 24.00 - 07.30 Terungkap Sudah? ATS: Kami Punya Saksinya

Danu pernah sebut beli nasi goreng di malam kejadian tapi akhirnya diralat

Pengacara Danu Achmad Taufan Soedirjo  mengungkapkan kronologi saat Danu mengatakan membeli nasi goreng di malam kejadian di Kasus Subang

 Achmad Taufan Soedirjo  juga mengungkap soal adanya prosesi.

Saksi Danu, pernah menyebut bahwa diriya membeli nasi goreng di malam saat kejadian pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat.

Bukan hanya membeli nasi goreng, Danu juga melihat orang di TKP kasus Subang saat malam itu.

Kendati demikian, pernyataan itu kemudian diralat oleh dirinya sendiri.

Seperti dilansir dari TribunWow.com dalam artikel berjudul Ungkap Kronologi saat Danu Bilang Beli Nasi Goreng di Kasus Subang, Pengacara: Ada Prosesi-prosesi, kini, Pengacara Danu Achmad Taufan Soedirjo menjelaskan duduk permasalahannya.

"Insiden itu pada saat jam 03.00 WIB pagi, Danu ini setelah pemeriksa dibawa ke luar, langsung lanjut di bawa Pak Kades (Jalancagak) ke Kelurahan," katanya dalam kanal Youtube Heri Susanto, Sabtu (4/12/2021).

Di kantor kepala desa itulah Danu menyampaikan bahwa dirinya membeli nasi goreng malam di mana paginya jasad korban ditemukan.

Ia mengaku membeli nasi goreng sekitar pukul 03.00 WIB dan melintasi TKP kasus Subang.

Saat melintas, ia melihat sosok orang yang ia sebut dilihatnya dari dekat.

Kesaksian tersebut ia berikan untuk konten kreator Ki Anom yang saat itu ada di Kantor Desa Jalancagak.

"Dan di situ sudah ada Pak Anom dan Pak Kades," katanya.

Hebohnya kesaksian Danu juga tidak terucap dari mulutnya sendiri, saat itu Ki Anom lah yang menyampaikan kesaksian Danu kepada publik di kanal Youtube miliknya.

Danu yang baru pulang dini hari setelah pemeriksaan itu, juga dilakukan prosesi sebelum memberikan kesaksian.

 

"Di situ juga ada prosesi-prosesi apa kita enggak paham, sehingga dia agak pusing, seketika itu, itu sudah mulai keluar," ujarnya.

Untuk memastikan kesaksian Danu itu, Achmad kemudian melakukan investigasi terhadap Danu dan keluarganya.

Hasilnya, Danu tidak terbukti keluar pada malam tanggal 17 Agustus.

"Kami tangani, tanya sebenar-benarnya, kami tanya keluarga, kami tanya orangtuanya, ternyata memang pada hari itu Danu sedang tidur," ujarnya.

Perihal nasi goreng ini kembali muncul di permukaan ketika saksi lain, Yosef menyebut penyidik menanyakan terkait nasi goreng saat pemeriksaan pada Kamis (25/11/2021).

Di sana Yosef ditunjukkan foto meja makan yang terdapat nasi goreng di atas piring.

Namun, Achmad menyebut hal itu tidak ditanyakan kepada Danu.

"Tidak ada bahasan tentang nasi goreng ya, kemungkinan pemeriksaan nasi goreng itu pada saksi-saksi lain ya," katanya.

Simak keterangan Achmad sejak menit ke-3:

Yosef masak nasi goreng usai dari TKP Kasus Subang

Di balik suara serak yang diucapkan Mimin Mintarsih, terungkap derita yang dialami saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

Ternyata istri muda Yosef ini pernah menjalani operasi di lehernya pada 2005 silam.

Tak cuma sekali, Mimin Mintarsih menjalani operasi dua kali selama satu tahun itu.

Mimin mengaku ada benjolan sejenis daging di sisi kiri dan kanan lehernya.

Setelah operasi itu lah, suara Mimin seketika berubah menjadi serak-serak.

Meski begitu, ibu dua anak ini mengaku kondisinya sehat.

Disinggung tentang pemeriksaannya sebagai saksi pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, Mimin mengaku telah 13 kali diperiksa polisi,

Meski di media sosial dia kerap dituding terlibat dakam pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, Mimin mengaku ikhlas.

"Kalau di media seperti itu lah, gak pa pa, Bagi keluarga ibu, itu Allah sangat peduli. Allah lebih sayang, Itu ujian dan cobaan. Semoga cepat ditangkap pelaku dan dalangnya," kata Mimin dikutip dari tayangan Misteri Mbak Suci pada Selasa (7/12/2021).

Di lingkungan rumahnya, Mimin mengaku mendapat dukungan dari saudara dan tetangganya.

"Buat lingkungan sini pada baik. Motivasi bagus. Alhamdulillah pada baik semua," katanya.

Meski diterima baik di lingkungannya, Mimin mengaku tidak nyaman ketika harus bepergian.

Karena itu dia memilih berdiam diri di rumah.

Dia hanya mau ke pergi ketika mendapat panggilan pemeriksaan polisi.

Disinggung tentang pemenuhan kebutuhannya, Mimin mengaku banyak saudara dan anak-anaknya yang membantu.

"Tetangga ngasih makanan, uang. Mereka itu pada baik. Kasih motivasi yang luar biasa," ungkapnya.

Disinggung tentang pernyataannya tentang jumlah jam dinding di rumahnya yang ditanyakan penyidik Polda Jabar, MImin membenarkan ucapannya itu.

Dia bahkan mempersilakan tim Misteri Mbak SUci untuk menghitung jumlah jam dinding di rumahnya.

Ternyata memang benar, 6 buah jam dinding itu tertempel di ruang tengah, kamar, dapur hingga mushola rumahnya.

"Pak yosef masak nasi goreng di sini tanggal 17 (Agustus 2021) malam (malam pembunuhan)," kata Mimin sambil menunjukkan jam dinding di dapurnya.

Sejak datang sekitar pukul 21.30 WIB, kata Rohman, Yosef maupun Mimin tidak keluar rumah.

"Malam juga tidak ada yang keluar," kata Rohman Hidayat.

Kuasa Hukum Yosef memang pernah menyampaikan bahwa Yosef pamit kepada putrinya, Amalia Mustika Ratu untuk pergi ke rumah istri mudanya di tanggal 17 Agustus 2021.

Amalia juga disebutkan sempat memberi uang bensin Rp 20 ribu kepada Yosef.

Sesampainya di rumah Mimin, Yosef membuat nasi goreng.

Setelah makan, Yosef langsung pergi tidur.

Di rumah istri muda, ada dua anak Mimin yang bekerja di konter handphone sempat pulang ke rumah.

Tak berselang lama, anak itu kemudian keluar menjemput rekannya untuk tidur di konter.

Yosef mengaku baru pulang ke rumah istri tua atau tempat kejadian perkara pembunuhan, sekitar pukul 07.00 WIB, esok harinya.

Lihat video selengkapnya di SINI

Berita Nasional Terkini Lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved