Berita Penajam Terkini

Kasus Kekerasan Asusila Ibarat Fenomena Gunung Es, Kebanyakan Korban di PPU Masih Enggan Lapor

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) mengatakan, kasu

HO/TRIBUNKALTIM.CO
Kasi Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3AP2KB) PPU, Acmad Fitriady. Ia mengatakan di Kabupaten PPU cukup banyak terjadi kekerasan pada anak dan perempuan. HO/TRIBUNKALTIM.CO 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) menyebut kasus kekerasan asusila ibarat fenomena gunung es.

Sebab, masih banyak kasus kekerasan asusila yang terjadi di masyarakat namun masih enggan dilaporkan.

Kasi Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3AP2KB) PPU, Achmad Fitriady mengatakan, di Kabupaten PPU cukup banyak terjadi kekerasan pada anak dan perempuan.

Namun sangat disayangkan, mereka enggan melapor karena persepsi yang ada di tengah masyarakat.

"Sebenarnya tidak bisa dikatakan menurun kasus kekerasan pada tahun 2021 ini. Karena kita melihat banyak sebenarnya terjadi. Namun, mereka belum berani melapor karena pertimbangan keluarga," kata Achmad Fitriady, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: TRC PPA Kaltim Bagikan Makanan Ringan Sambil Memberi Sosialisasi Stop Kekerasan Terhadap Anak

Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat Saat Pandemi, DPPKB Bontang Sebut Faktor Ekonomi

Bahkan diungkapkan Achmad Fitriady, terdapat kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kecamatan Sepaku, namun hingga saat ini pelaku masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Tapi kita tidak menjangkau ke ranah sana. Namun lebih kepada penanganan korban-korban kekerasan, agar tetap semangat menghadapi kenyataan dan membangkitkan semangat mereka," ujarnya.

Selain itu, pihaknya terus melakukan pembimbingan serta memberikan penanganan bagi korban-korban kekerasan, seperti memfasilitasi visum, bahkan menjangkau korban dengan memberikan fasilitas konselor di salah satu yayasan di Balikpapan.

"Memberikan fasilitasi konselor di salah satu yayasan di Balikpapan untuk melihat perkembangan psikologis korban-korban kekerasan," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved