Berita Kaltim Terkini
TRC PPA Kaltim Bagikan Makanan Ringan Sambil Memberi Sosialisasi Stop Kekerasan Terhadap Anak
Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim mengadakan doa bersama di Taman Samarendah, Kota Samarinda, Kamis (9/12/2021)
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim mengadakan doa bersama di Taman Samarendah, Kota Samarinda, Kamis (9/12/2021).
Selain doa bersama, mereka juga membagikan snack atau makanan ringan bagi setiap anak yang melintasi ataupun yang berada di taman tersebut.
Yang menjadi perhatian adalah di setiap cemilan tersebut ditempeli dengan tulisan "Stop Kekerasan terhadap anak".
Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun mengatakan kegiatan mereka tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap banyaknya laporan anak-anak yang hilang ataupun meninggalkan rumah.
"Jadi harapan kita dengan stiker tersebut bisa menyadarkan para orangtua agar lebih waspada dan tidak mendidik anaknya dengan cara yang salah," terangnya kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga: Marak Kasus Pelecehan Anak, TRC-PPA Kaltim Nilai Aturan Soal Kebiri terhadap Pelaku Masih Lemah
Baca juga: TRC PPA Kaltim dan Basarnas Ingatkan Banjir Bukan Wahana
Baca juga: Sering Kabur dari Rumah, Bocah 8 Tahun yang Telantar di Samarinda Dijemput TRC PPA Kaltim
Sebab ucapnya, banyak kasus anak menghilang karena memang sengaja meninggalkan rumah dengan berbagai alasan.
Mulai dari yang mendapat kekerasan fisik, perkataan, dipaksa menjadi tulang punggung keluarga hingga yang tidak pernah merasakan perhatian orangtuanya.
Artinya, lanjut Rina Zainun, masih banyak kekerasan terhadap anak yang mungkin belum terlihat.
Yang pada akhirnya membuat beberapa bocah yang ditemukan memilih untuk mencari perlindungan di luar rumah.
"Kasihan kan anak kecil dipaksa berfikir bagaimana caranya agar tetap hidup dengan aman? Padahal seharusnya semua itu didapat dari orangtuanya," lirihnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir orangtua dari Hasby (7) yang menghilang sejak 2 minggu lalu dan belum kembali.
Baca juga: Indra, Bocah 8 Tahun yang Ditelantarkan, Akhirnya Dititipkan TRC PPA Kaltim ke Panti Asuhan
Mereka berharap dengan doa yang digelar bersama Nahdlatul Ulama (NU) dan anak-anak Yayasan Nur Fisabilillah Hasanah Samarinda bisa mengantarkan Hasby dan anak-anak lain yang hingga saat ini belum ditemukan untuk pulang.
Di akhir, wanita 45 tahun ini berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat agar bisa menghentikan kekerasan terhadap anak.
"Baik itu anak sendiri ataupun anak orang lain. Jangan acuh jika melihat dan mendapati kekerasan dalam bentuk apapun terhadap anak," tegasnya.
"Ingat, hak mereka adalah bermain, belajar dan mendapat kasih sayang. Jadikan rumah dan lingkungan sebagai tempat yang aman dan dirindukan anak," imbuhnya. (*)