Berita Nasional Terkini

TERUNGKAP Cara Bejat Guru Ngaji Rudapaksa Santriwati, Didoktrin hingga Diancam, Ortu Dilarang Jenguk

Terungkap cara bejat guru ngaji rudapaksa santriwati, didoktrin hingga diancam, orang tua dilarang jenguk anaknya.

HO- KOMPAS.COM
Ilustrasi pelecehan. Terungkap cara bejat guru ngaji rudapaksa santriwati, didoktrin hingga diancam, orang tua dilarang jenguk anaknya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap cara bejat guru ngaji rudapaksa santriwati di kabupaten Garut, Jawa Barat.

Santriwati korban rudapaksa oknum guru ngaji didoktrin hingga diancam.

Belakangan diketahui, orang tua santriwati dilarang menjenguk anaknya saat mengenyam pendidikan.

Persisnya di sebuah yayasan pendidikan di Cibiru, Bandung, Jawa Barat.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari Gunawan menceritakan kehidupan anak-anak korban pemerkosaan guru ngaji mereka.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: PENYEBAB Walikota Bandung Meninggal Dunia Saat jadi Khotib Salat Jumat, Simak Kesaksian Ridwan Kamil

Baca juga: Arema FC Menang Tipis 2-1 Atas Borneo FC, Dua Gol Diciptakan Carlos Fortes

Baca juga: PLN UIW Kaltimra Punya SPKLU Pertama di Kalimantan, Kendaraan Listrik Bisa Ngecas di Balikpapan

Menurut Diah, santriwati yang menjadi korban pemerkosaan guru ngaji mereka ternyata mengurus diri mereka sendiri secara bersama-sama di rumah yang disediakan oleh pemerkosa berinisial HW.

Selain menjadi pelaku pemerkosaan, HW diketahui merupakan pemilik yayasan pendidikan di Cibiru, Bandung, tersebut.

“Mereka mengurus diri mereka sendiri di sana, tidak ada pengurus yayasan, hanya dia (pelaku) yang ada, tidak ada orang lain,” kata Diah dikutip dari Kompas.com pada Jumat (10/12/2021).

Diah menjelaskan, kegiatan para santriwati selama berada di rumah yang disediakan HW yakni mulai dari memasak sendiri, menjaga anak hingga mengantar kawan mereka yang hendak melahirkan.

Diah mengatakan mereka melakukan semua itu secara bersama-sama. Jadi, menurut Diah, mereka membagi tugas dari mulai memasak, mencuci dan menjaga anak.

“Ada yang mau melahirkan, diantar oleh mereka sendiri, saat ditanya mana suaminya, alasannya suaminya kerja di luar kota, jadi begitu selesai melahirkan, bayar langsung pulang, tidak urus surat-surat anaknya,” ujarnya.

Baca juga: LOGIN sso.bpjsketenagakerjaan.go.id & bsu.kemnaker.go.id, Cara Mudah Cek BLT Subsidi Gaji Rp 1 Juta

Menurut Diah, selain tempat mereka belajar di Cibiru yang juga jadi tempat mereka tinggal, pelaku juga menyediakan satu rumah khusus yang biasa disebut basecamp.

Tempat ini, kata Diah, jadi tempat bagi anak-anak yang baru melahirkan hingga pulih dan bisa kembali kumpul.

“Jadi di lingkungannya, saat ditanya bayi-bayinya anak siapa, mereka bilang anak yatim piatu yang dititipkan,” ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved