Kapal Asing

Enam ABK Vietnam Dirawat di RSAW Sjahranie, KKP Samarinda Sebut Kondisi Membaik

Anak buah kapal MV. Viet Thuan yang terpapar Covid-19 saat ini kondisi membaik, setelah menjalani perawatan di RSAW Sjahranie Samarinda.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Unsur Maritim saat menggelar konferensi pers terkait ABK kapal MV VOT yang terindikasi tertular Covid-19, Jumat (10/12/2021). TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anak buah kapal MV. Viet Thuan yang terpapar Covid-19 saat ini kondisi membaik, setelah menjalani perawatan di RSAW Sjahranie Samarinda

"Mereka dalam kondisi stabil. Saturasi oksigen di atas 95," ucap kepala KKP Kelas II Samarinda Solihin, Selasa (14/12/2021).

Tidak hanya ABK yang dirawat, ABK yang diisolasi di kapal pun menunjukkan tanda-tanda kondisi yang membaik.

"Sampai saat ini infonya secara umum baik saja. Mudahan tidak ada lagi yang harus kita evakuasi," ucap Solihin melalui pesan WhatsApp Selasa siang.

“Di sana juga ada alat pengukur suhu tubuh, pengukur saturasi oksigen. Kami juga kirimkan obat-obatan dan vitamin. Termasuk bagi yang sakit kami berikan antiviral. Mudah-mudahan aman,” kata Solihin lagi.

Baca juga: Update ABK Vietnam Covid-19, Enam Orang Dirawat di Rumah Sakit, Alami Penurunan Saturasi Oksigen

Baca juga: Dinkes Kaltim Akui Belum Mengirim Sampel 20 ABK Vietnam Terpapar Covid-19, Ini Alasannya

Baca juga: 20 ABK Vietnam yang Terpapar Covid-19 Wajib Isolasi 14 Hari, Polda Kaltim Pastikan Kapal Tak Sandar

Diberitakan sebelumnya 20 anak buah kapal (ABK) asal Vietnam terpapar Covid-19. Kapal berbendera Vietnam, MV Viet Thuan berada di perairan Muara Berau Kabupaten Kutai Kartanegara tanggal 6 Desember 2021 silam.

Petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda melakukan tes PCR dan 20 dari 22 ABK dinyatakan positif Covid-19.

Demi memastikan apakah virus Covid-19 yang dibawa puluhan ABK ini, maka Dinas Kesehatan Kalimantan Timur pun mengirimkan sampel ke Litbangkes pusat Jakarta. Namun hingga saat ini pengiriman sampel itu belum dilakukan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki, Jumat (10/12/2021) mengatakan ada kendala pengiriman sampel tersebut. Ia mengatakan alasan belum dikirim karena transportasi ke Jakarta belum tersedia.

Sebab pengiriman sampel itu berbeda dengan pengiriman barang lainnya. Harus menggunakan pengiriman kargo. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved