Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi ke Depan Masih Bergantung pada Dua Hal

Keberhasilan dalam mengendalikan pandemi di triwulan III-2021 telah membuat ekonomi tetap tumbuh positif sebesar 3,51persen (yoy).

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Tempo Economic Briefing 2022 bertema "Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau" secara virtual di Jakarta, Selasa (14/12/2021). 

Percepatan vaksinasi akan terus dilakukan Pemerintah agar mencapai target yang ditetapkan.

Hingga 13 Desember 2021 telah disuntikkan lebih dari 250 juta dosis vaksin yang terdiri dari 147,04 juta dosis vaksin pertama dan 103,13 juta dosis vaksin kedua.

Di samping terus memperbaiki kinerja di sisi kesehatan, pemerintah juga mengakselerasi program PC-PEN 2021.

Per 10 Desember 2021, total realisasi program PEN telah mencapai Rp 519,69 triliun atau 69,8 persen dari total pagu anggaran Rp 744,77 triliun.

"Program PEN ini juga akan dilanjutkan pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 414 triliun dengan fokus pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan penguatan pemulihan ekonomi. Alokasi anggaran ini berpotensi meningkat mengikuti kebutuhan penanganan Covid-19," jelas Menko Airlangga.

Pemerintah juga telah memberikan dukungan peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM melalui kebijakan KUR.

Pemerintah telah meningkatkan plafon pembiayaan KUR 2021 mencapai Rp 285 triliun.

Baca juga: US-Indonesia Investment Summit 2021, Airlangga: Dukungan Internasional Berperan Penting dalam PEN

Pemerintah memberikan relaksasi kebijakan KUR untuk memudahkan pembiayaan bagi UMKM selama masa pandemi.

Pemerintah juga telah mendorong kebijakan relaksasi KUR untuk para debitur yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, berupa relaksasi perpanjangan jangka waktu KUR serta relaksasi ketentuan plafon KUR.

Selain itu, Indonesia telah menerima tongkat estafet Presidensi G20 untuk tahun 2022.

Bertemakan “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mendorong pemulihan ekonomi global yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam Presidensi G20 Indonesia akan ada 3 fokus utama yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi menuju energi berkelanjutan.

"Momentum Presidensi G20 Indonesia haruslah dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi, serta pembangunan aspek sosial dan politik di Indonesia. Dengan lebih dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota dan sekitar 18 ribu lebih delegasi yang akan hadir, Presidensi G20 Indonesia diprediksi membantu penciptaan sekitar 33 ribu lapangan kerja, meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp 7,4 triliun, dengan manfaat total 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB 2018 di Bali," tutup Menko Airlangga. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved