Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi ke Depan Masih Bergantung pada Dua Hal

Keberhasilan dalam mengendalikan pandemi di triwulan III-2021 telah membuat ekonomi tetap tumbuh positif sebesar 3,51persen (yoy).

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Tempo Economic Briefing 2022 bertema "Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau" secara virtual di Jakarta, Selasa (14/12/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO - Keberhasilan dalam mengendalikan pandemi di triwulan III-2021 telah membuat ekonomi tetap tumbuh positif sebesar 3,51persen (yoy).

Optimisme terhadap peningkatan perekonomian juga didukung baik dari sisi demand maupun supply.

Pada sisi demand, konsumsi rumah tangga dan PMTB menjadi kontributor utama dan terus terjaga pada pertumbuhan yang positif.

Hal serupa terjadi pada sisi supply, di mana berbagai sektor tumbuh positif dan memiliki resiliensi baik di tengah pandemi Covid-19.

Dengan terkendalinya kondisi pandemi, khususnya di Indonesia, hal ini meningkatkan kepercayaan diri masyarakat yang akhirnya lebih sering bermobilitas kembali untuk kegiatan sehari-harinya.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Produksi Vaksin dan Terapeutik, Airlangga: Menuju Indonesia yang Mandiri

Upaya pengendalian pandemi yang efektif berhasil membuat peningkatan mobilitas ini tidak diikuti dengan peningkatan kasus.

"Namun, kita tetap perlu mengantisipasi potensi lonjakan ke depan yang akan terjadi pada Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, keseimbangan antara ‘Rem dan Gas’ akan terus dijaga agar momentum pemulihan ekonomi tidak terganggu," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Tempo Economic Briefing 2022 bertema "Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau" secara virtual di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Berbagai indikator utama menunjukkan perbaikan pada awal triwulan IV-2021.

Aktivitas manufaktur telah kembali ke level ekspansif. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga menunjukkan perbaikan yang signifikan hingga ke level optimis, yakni 118,5.

"Sejalan dengan konsistensi penurunan kasus harian Covid-19 yang diiringi dengan pelonggaran PPKM di berbagai daerah, indikator lainnya diperkirakan juga akan mulai kembali menguat di triwulan IV-2021," imbuh Menko Airlangga.

Perbaikan ini juga didukung dari sektor eksternal yaitu Neraca Pembayaran Indonesia menunjukkan resiliensi cukup baik dengan surplus sebesar US$10,7 miliar pada triwulan III-2021.

Surplus ini terdorong dari peningkatan signifikan pada surplus neraca perdagangan yang terus berlanjut hingga Oktober 2021 atau 18 bulan berturut-turut, hingga akumulasi surplus sepanjang 2021 mencapai US$30,8 miliar.

Baca juga: Upaya Pemerintah melalui Program PEN Akan Dilanjutkan, Airlangga Sebut Telah On-Track

Dengan berbagai kondisi yang membaik tersebut, lanjut Menko Airlangga, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh pada triwulan IV-2021 sebesar lebih dari 5 persen, sehingga secara full year 2021 diperkirakan mencapai 3,5 persen hingga 4 persen.

Sementara pada 2022 ditargetkan mencapai 5,2 persen.

"Ke depan, pertumbuhan akan sangat bergantung pada pengendalian pandemi, respons kebijakan ekonomi yang tepat, serta penciptaan lapangan kerja, dan kesiapan bertransformasi," ucap Menko Airlangga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved