Penemuan Mayat di Samarinda

Aktif di YouTube, Fakta-fakta Pemuka Agama Ternama di Samarinda Diduga Akhiri Hidupnya Sendiri

Warga Samarinda dikejutkan dengan penemuan mayat pria tergantung di dek lantai 3 rumah warga, korban ternyata seorang Ustadz yang akti di YouTube

Editor: Doan Pardede
Tribunkaltim.co/ Rita Lavenia
Jasad WA (45) saat dievakuasi oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, bersama relawan Inafis, Tim CSI dibantu Jajaran Polsek Sungai Pinang, Kamis (16/12/2021) 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga di Jalan Perjuangan 9, RT 01, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara dikejutkan dengan penemuan mayat pria tergantung di dek lantai 3 rumah warga setempat, Kamis (16/12/2021), Pukul 09.00 WITA.

Pantauan TribunKaltim.co, pria yang saat ditemukan belum diketahui identitasnya ini tergantung dengan seutas tali tas berwarna hitam yang Ia ikat di kaki tandon stainless.

Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda bersama Relawan Inafis, Tim CSI dan PMI Kota, serta jajaran Polsek Sungai Pinang, tengah mengevakuasi jenazah korban.

Berikut fakta yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:

Baca juga: BREAKING NEWS Warga Jalan Perjuangan Samarinda Geger, Sosok Pria Tergantung di Kaki Tandon Lantai 3

1. Masih mengenakan hem batik

Proses evakuasi jenazah WA yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri di lantai 3 rumah yang berada di Jalan Perjuangan 9, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Kamis (16/12/2021).TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Proses evakuasi jenazah WA yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri di lantai 3 rumah yang berada di Jalan Perjuangan 9, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Kamis (16/12/2021).TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Korban masih menggunakan hem batik berwarna cream kecokelatan dengan celana kain cream tanpa alas kaki.

Sementara itu dari sekilas informasi keluarga korban tengah dalam perjalanan dari Sebulu, Kutai Kartanegara ke lokasi kejadian.

2. Pertama kali ditemukah oleh seorang buruh bangunan

Pria yang diduga menghabisi nyawa sendiri dengan cara tragis ini pertama kali terlihat oleh seorang buruh bangunan yang kala itu tengah mengerjakan sebuah proyek di bagian belakang gedung tempat ditemukannya jasad tersebut.

3. Ternyata seorang Uztads ternama di Samarinda

Pria yang ditemukan dengan posisi tergantung tak bernyawa di dek lantai 3 sebuah rumah di Jalan Perjuangan 9, Blok C, Nomor 7, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara ternyata merupakan salah seorang ustadz ternama di Kota Tepian ini.

Namun, korban berinisial WA (45) ini bukanlah warga Samarinda, melainkan berasal dari Sebulu, Kutai Kartanegara.

Ketua RT 01, Edi Hanto mengatakan bahwa, korban sudah berada di wilayah pemerintahannya sejak 2018 lalu dan tinggal di salah satu rumah warga setempat.

"Orangnya baik. Sering ngisi ceramah di masjid setempat. Murah senyum juga," terang Edi Hanto.

Bahkan ucapnya, pendakwah tersebut merupakan pelopor nasi siap santap Jumat berkah di kawasan tersebut.

"Sering ngasih nasihat kebijakan hidup lewat kultumnya. Jadi kami sangat terkejut dengan kenyataan almarhum mengakhiri hidupnya," ucapnya lesu.

Baca juga: Pria yang Akhiri Hidupnya Sendiri Ternyata Seorang Ustadz di Samarinda

4. Aktif di YouTube

Caption : Jasad WA (45) saat dievakuasi oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, bersama relawan Inafis, Tim CSI dibantu Jajaran Polsek Sungai Pinang, Kamis (16/12/2021)
Caption : Jasad WA (45) saat dievakuasi oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, bersama relawan Inafis, Tim CSI dibantu Jajaran Polsek Sungai Pinang, Kamis (16/12/2021) (Tribunkaltim.co/ Rita Lavenia)

Sementara itu, Lurah Sempaja Selatan, Deddy Wahyudi mengatakan pihaknya mengenal sekilas korban.

Dimana korban merupakan Ustadz yang dikenal berjiwa muda dan kreatif.

"Bahkan dia punya YouTube. Jadi kita juga sangat terkejut saat tau beliau pergi dengan cara begini," terangnya.

"Kami tadi sudah memastikan warga tidak ada yang memfoto jasad korban. Untuk tindakan selanjutnya kami serahkan kepada pihak berwajib," pungkas Deddy Wahyudi.

Saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit AW Syahranie oleh Unita Inafis Satreskrim Polresta Samarinda bersama Relawan Inafis menggunakan ambulance PMI Kota Samarinda untuk proses visum.

5. Tidak ditemukan tanda kekerasan

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh WA (45) yang ditemukan tergantung tidak benyawa di Jalan Perjuangan 9, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kamis (16/12/2021), Pukul 09.00 WITA.

Baca juga: Rumini Sempat Mau Menggendong Sang Ibu, Kisah Pilu Korban Erupsi Gunung Semeru yang Tewas Berpelukan

Hal ini diungkapkan oleh Kanit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Suyitno Hadi Kusumo melalui Kasubnit Inafis Aipda Harry Cahyadi, bahwa korban meninggal akibat patahnya ujung pangkal lidah korban.

"Jadi dugaan terbesarnya korban mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri menggunakan simpul tali tas," terang Aipda Harry Cahyadi.

Ia menerangkan kondisi korban saat dievakuasi dalam keadaan ujung-ujung jari tangan dan kaki menghitam.

Hal ini dikarenakan sifat darah yang mencari titik terendah.

"Makanya jari-jarinya (korban) menghitam," lanjutnya.

Aipda Harry Cahyadi juga mengatakan saat mengakhiri hidupnya, korban dalam keadaan sehat.

"Karena tidak ada kotoran yang keluar dari duburnya. Juga posisi tangan mengepal karena korban sempat berpegangan pada tembok dan perlahan tergantung hingga meninggal," urainya.

Sementara itu, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Irwanto menambahkan, saat ditemukan diketahui korban sudah meninggal tidak lebih dari 4 jam.

Hal ini diketahui dari belum ditemukannya lebam mayat pada tubuh korban.

"Jadi diperkirakan korban meninggal pada Pukul 05.30 atau 06.00 Wita," terang Kompol Irwanto.

Saat ini pihaknya sudah mengamankan beberapa barang bukti berupa tas selempang berwarna cokelat tanpa tali, dompet dan beberapa telepone genggam milik korban.

"Kita masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Jika ternyata penyebab kematiannya bukan murni karena gantung diri, maka kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkas Kompol Irwanto.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia berikut ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunKaltim.co/Rita Lavenia)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved