Virus Corona

Ada Omicron, Umroh Ditunda, Begini Respon Para Pengusaha Travel dari Indonesia

Pemberangkatan jamaah umrah kembali tertunda lantaran kemunculan varian baru Covid-19 Omicron.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Utara. Rencana Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya ditunda lagi. Hal ini disebabkan oleh munculnya kembali virus corona ke Indonesia yaitu varian Omicron. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pemberangkatan jamaah umrah kembali tertunda lantaran kemunculan varian baru Covid-19 Omicron.

Keputusan ini diambil usai adanya imbauan dari Presiden Joko Widodo.

Juga ada arahan Menteri Agama dari Republik Indonesia agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Rencana Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya ditunda lagi. Hal ini disebabkan oleh munculnya kembali virus corona ke Indonesia yaitu varian Omicron.

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia Tak Terelakkan, Satgas Sebut Tidak Bisa Tutup Total Pintu Masuk

Baca juga: Update Covid-19 di Kaltim, Gubernur Isran Noor Minta Masyarakat Lebih Waspada, Antisipasi Omicron

Baca juga: Waspada Penyebaran Covid-19 Varian Omicron, Kemenag Putuskan Tunda Pemberangkatan Ibadah Umrah

Para agen travel pun kembali gigit jari karena harus menunda keberangkatan calon jemaah umrah untuk waktu yang belum diketahui.

Merespons hal itu, Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) sekaligus pemilik Travel Patuna Mekar Jaya, Syam Resfiadi mengungkapkan pihaknya tak banyak berharap kepada pemerintah.

"Enggak ada (harapan kepada pemerintah), mereka enggak mengerti kami kok," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Syam hanya berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlaku sehingga bisnis travel umrah dan haji bisa kembali bangkit.

Baca juga: KENALI 5 Gejala Ringan Covid-19 Varian Omicron, Bisa Sebabkan Pilek hingga Sakit Tenggorokan

Ia mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang besar bagi bisnis travel umrah dan haji.

Sebab banyak pelaku usaha di bisnis tersebut sudah "gulung tikar".

Dari total 1.523 usaha travel umrah dan haji yang tercatat sebelum pandemi, kini hanya tersisa 25 persen yang bertahan selama 2 tahun pandemi ini.

"Total ada 1.523 travel PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah), bertahan 25 persen kira-kira atau ada 400 travel," kata Syam.

Sementara itu terkait dana para calon jemaah umrah, Syam memastikan dana tersebut masih tersimpan di rekening Asosiasi Sapuhi.

Baca juga: Waspadai Varian Omicron, Kaltara Kirim 2 Sampel dari PMI di Nunukan ke Balitbangkes Kemenkes

Ia mempersilahkan jika ada calon jemaah umrah yang mau menarik dananya (refund).

Meski begitu, Syam mengungkapkan para calon jemaah umrah lebih memilih untuk mengatur jadwal keberangkatan umrah berikutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved