Berita Nasional Terkini
Survei Pilpres 2024 Terbaru, Yunarto Wijaya Bongkar Prabowo Kalah Telak Jika Pasangan dengan Puan
Simak survei Pilpres 2024 terbaru, Yunarto Wijaya bongkar Prabowo Subianto kalah telak jika pasangan dengan Puan Maharani
TRIBUNKALTIM.CO - Lembaga survei Charta Politika merilis hasil riset terbaru terkait elektabilitas tokoh menuju Pilpres 2024.
Selain meneliti elektabilitas tokoh secara perorangan, Charta Politika juga melakukan survei simulasi pasangan calon.
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya pun membongkar simulasi pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
Diketahui, beredar informasi Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024 nanti.
Namun, hasilnya ternyata tak menggembirakan.
Baca juga: Terbaru, Survei Menuju Pilpres 2024, Kejutan Popularitas Sandiaga Uno Samai Prabowo, Ganjar & Anies?
Baca juga: Munarman Bongkar 3 Motif Alasan Dirinya Dijerat Kasus Terorisme, Eks Sekum FPI Singgung Pilpres 2024
Baca juga: Survei Elektabilitas Tokoh & Parpol Menuju Pilpres 2024, Prabowo Belum Aman, Demokrat Geser Golkar
Dalam simulasi tersebut, pasangan elektabilitas Prabowo Subianto - Puan Maharani terjun bebas bila berpasangan.
Bahkan, pasangan tersebut juga kalah dibandingkan kotak kosong.
Dilansir dari Kompas.com, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani kurang menggembirakan jika pemilihan presiden (Pilpres) dilaksanakan hari ini, berdasarkan hasil survei nasional Charta Politika.
Lembaga survei itu melakukan simulasi terhadap sejumlah kemungkinan pasangan calon presiden-wakil presiden.
Penelitian yang berlangsung pada 29 November-6 Desember 2021 terhadap 1.200 sampel berusia 17 tahun lebih di seluruh Indonesia.
Dari 4 kombinasi pasangan capres - cawapres yang diajukan kepada para responden, keempatnya menunjukkan tingkat keterpilihan Prabowo Subianto - Puan Maharani paling rendah di antara nama-nama lain.
"Sampai dengan periode survei dilakukan, Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam rilis hasil surveinya, Senin (20/12/2021).
"Prabowo Subianto menempel cukup ketat dalam simulasi banyak nama.
Akan tetapi selisihnya melebar ketika dilakukan pengerucutan pengujian nama-nama yang ada," tambahnya.
Secara individual, elektabilitas Prabowo Subianto cukup baik.
Baca juga: Antara Pilgub atau Pilpres, Ini Jawaban Ridwan Kamil ke Karni Ilyas
Menurut survei Charta Politika, Ketua Umum Gerindra itu bahkan menempati posisi kedua di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan di atas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, ketika dipasangkan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, Prabowo Subianto keok dari dua nama tadi.
Simulasi 1
Kombinasi pertama menempatkan pasangan Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai pemenang dengan 34,8 persen suara.
Sementara itu, Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menguntit dengan perolehan suara 26 persen.
Prabowo Subianto - Puan Maharani hanya mendapatkan 19,2 persen suara.
Bahkan kalah dari golput yang dicerminkan dari sampel yang memilih "tidak tahu/tidak menjawab" sebesar 20 persen.
Simulasi 2
Kombinasi kedua menempatkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai wakil presiden Ganjar Pranowo.
Hasilnya, Ganjar Pranowo - Erick Thohir tetap memimpin dengan 33,9 persen suara.
Sedangkan Anies-AHY 26,2 persen suara.
Prabowo Subianto - Puan Maharani unggul tipis atas golput dengan perolehan 20,3 persen suara berbanding 19,6 persen.
Baca juga: Golkar Kaltim Siap Menangkan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024
Simulasi 3
Lagi-lagi Prabowo-Puan kalah dari golput, dengan perolehan suara 18,7 persen berbanding 20,2 persen.
Sementara itu, Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan eks calon wakil Prabowo di Pilpres 2019, Sandiaga Uno, unggul jauh dengan 36,3 persen suara.
Di bawahnya, Anies Baswedan yang diduetkan dengan Ketua Umum Golkar yang juga Menko Bidang Perekenomian Airlangga Hartarto meraup 24,8 persen suara.
Simulasi 4
Untuk ketiga kalinya Prabowo-Puan kalah dari golput, kali ini dengan perbandingan suara 20,8 persen berbanding 23,2 persen.
Ganjar lagi-lagi menang, meskipun dipasangkan dengan Panglima TNI Andhika Perkasa.
Begitu pun Anies, setia menguntit Ganjar di posisi kedua walaupun ditandemkan dengan Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Survei Lainnya
Dilansir dari Kompas.com, lembaga survei Indopol Survey & Consulting merilis survei popularitas calon presiden Indonesia.
Penelitian ini dilangsungkan pada 19-27 November 2021 terhadap 1.230 responden generasi Z dan milenial.
Hasilnya, nama Prabowo Subianto muncul dengan popularitas dan elektabilitas paling tinggi di kalangan generasi Z dan milenial.
Uniknya, Prabowo memiliki popularitas yang menyamai Sandiaga Uno, mantan tandemnya di Pilpres 2019 yang secara usia dan pembawaan jauh lebih muda.
"Kalau dilihat popularitas, Prabowo Subianto sudah cukup besar, di angka 92,52 persen.
Bahkan hampir sama dengan Sandiaga Uno 92,32 persen.
Sandiaga Uno ini cukup efektif pengenalan publiknya," sebut Direktur Eksekutif Indopol Survey & Consulting, Ratno Sulistiyanto, dalam rilis survey yang ditayangkan di kanal resmi YouTube Indopol Survey Channel, Minggu (19/12/2021).
Baca juga: Mesin Politik Anies Baswedan Mulai Panas ke Pilpres 2024, Relawan Gub DKI Deklarasi di Kandang PDIP
Ratno menjelaskan, survei ini dilakukan dengan pengambilan sampel bertingkat acak.
Di mana jumlah responden di setiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk Indonesia tahun 2020.
Survei kuantitatif ini memiliki margin of error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 13,58 persen juga tertinggi, melampaui Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di urutan 2 dan 3.
"Ketika kami menyodorkan nama, 23 nama dengan pertanyaan semiterbuka, generasi Z dan milenial lebih cenderung kepada Prabowo Subianto," kata Ratno.
Munculnya nama Sandiaga Uno dalam kandidat Capres 2024 bukan baru kali ini terjadi.
Sebelumnya, kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia mendeklarasikan dukungan untuk Sandiaga Uno sebagai calon presiden.
Langkah ini menimbulkan sedikit friksi di internal Partai Gerindra yang selama ini berharap agar ketua umum mereka, Prabowo Subianto, jadi usungan tunggal untuk maju di Pilpres 2024. (*)