Berita Nasional Terkini

Terbaru! Dokter Hastry Akhirnya Beber Peluang Kasus Subang Dipeties-kan, Mungkinkah Polisi Menyerah?

Hingga saat ini, terhitung sudah 4 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang masih menjadi misteri.

Editor: Doan Pardede
Tribun Jabar/Dwiki MV
Suasana lokasi meninggalnya ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). 

Bila ada framing juga bisa ketahuan

Terkait bila ada pihak-pihak yang ingin melakukan framing dengan menaruh puntung milik seseorang di TKP kasus Subang agar dia dituduh sebagai pelaku, menurut dokter Hastry hal itu juga bisa ketahuan.

Dokter Hastry menyampaikan, profil masing-masing perokok berbeda-beda, misalnya ada yang cuma menghabiskan 1 sedikit, setengah batang atau merokok sampai rokok habis.

Cara memegang rokok juga ketika merokok berbeda-beda.

"Kita mem-profile saksi-saksi ini, bagaimana sih dia memegang rokok, bagaimana dia menghabiskan rokok. Dan itu sudah bisa kita buktikan, ternyata berbeda-beda. Jadi nanti saat diumumkan, cara merokok dia seperti itu. Kita ada rekamannya, jadi tanpa disadari," kata dokter Hastry.

Terkait para pembunuh yang terkesan sangat mahir mengecoh polisi, seperti menghilangkan sidik jari, dokter Hastry mengakui bahwa kepolisian terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan SDM, dan terus melengkapi sarana dan prasarana.

"Saya yakin klo olah TKP yang benar, minimal setelah kejadian langsung bekerja, 2 X 24 jam pasti terungkap. Karena tidak aja kejahatan yang sempurna," katanya.

Untuk kasus Subang, dokter Hastry mengakui bahwa autopsi pertama yang dilakukan memang kurang lengkap.

Baca juga: Nasi Goreng di Kasus Subang Cuma Kebetulan? Dulu Diucapkan Danu, Ada di TKP & Kisah Yosef yang Lapar

Tapi untungnya dalam autopsi yang kedua, dokter Hastry sudah mendapatkan bukti yang cukup untuk mengungkap pelaku.

"Di autopsi pertama saya sempat kecewa juga, kenapa gak diperiksa lengkap, kenapa gak diambil ini, ini, ini. Itu kan kuncinya sekali, Tapi sudahlah sudah terjadi Saya lakukan yang kedua, saya lengkapi. Alhamdulillah saya bisa dapat yang penting banget. Itu memang sudah rencana Tuhan kalau saya memang harus autopsi kedua untuk melengkapi," katanya.

Dan hal kedua yang perlu diketahui, dirinya tak akan berhenti melakukan autopsi sebelum 

"Kalau saya belum ketemu cara, mekanisme kematiannya saya nggak akan berhenti, terus. Saya pernah autopsi sampai 8 jam," katanya.

Video selengkapnya bisa dilihat di bawah ini

Perencanaan pembunuh diakui luar biasa

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved